Minggu, 30 Juli 2017

DIARE

Detik Nusa


Definisi
Diare akut adalah buang air besar (defekasi) dengna tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari pada biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam. Definisi lain yaitu memakai frekuensi, yaitu adalah buang air besar encer lebih dari 3 kali perhari. Buang air besar tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah.
Penularan diare karena infeksi melalui transmisi fekal oral langsung dari penderita diare atau melalui makan dan minum yang terkontakminasi bakteri pathogen yang berasal dari tinja manusia/hewan atau bahann muntahan penderita dan juga dapat melalui udara atau melalui aktifitas seksual kontak oral-genital atau oral-anal (sudoyo aru,dkk 2009)
Diaare dapat diklasifikasikan berdasarkan : (sudoyo aru,dkk 2009)
a.    Lama waktu diare:
-    Akut    : berlangsung kurang dari 2 minggu
-    Kronik    : berlangsung lebih dari 2 minggu
b.    Mekanisme patofisiologis : osmotik atau sekretorik dll
c.    Berat ringan diare : kecil atau besar
d.    Penyebab infeksi atau tidak : infeksi atau non infeksi
e.    Penyebab organik atau tidak : organik atau fungsional
Kebutuhan rehidrasi oral (CRO) menurut usia untuk 4jam pertama pada anak (djuanda adhi)

Etiologi
1.    Diare akut
Virus : rotavirus, adenovirus, Norwalk virus.
Parasit. Protozoa: Giardia lambdia, entamoeba hystolitica, dll
2.    Diare kronik
Umumnya diare kronik dapat dikelompokan dalam 6 kategori pathogenesis terjadinya
-    Diare osmotic
-    Diare sekretorik
-    Diare karena gangguan motilitas
-    Diare inflamatorik
-    Malabsorbsi
-    Infeksi kronik

Manifestasi klinis
1.    Diare akut
-    Akan hilang pada waktu 72 jam dari onset
-    Onset yang tak terduga dari buang air besar encer, gas-gas dalam perut, rasa tidak enak, nyeri perut
-    Nyeri pada kuaddran kanan bawah disertai keram dan bunyi pada perut
-    Demam
2.    Diare kronik
-    Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang
-    Penurunan BB dan nafsu makan
-    Demam indikasi terjadi infeksi
-    Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi takikardia, denyut lemah (yuliana, 2009)

Bentuk klinis diare :

Pemeriksaan penunjang
1.    Pemeriksaan tinja
-    Makroskopis dan mikrokopis
-    Ph dan kadar gula dan tinja
-    Biakan dan resistensi fases (colok dubur)
2.    Analisa gas darah apabila didapatkan tanda-tanda gangguan keseimbangan asam basa (pernapasan kusmaul)
3.    Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal
4.    Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan Pospat

Masalah yang lazim muncul
1.    Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran alveolar-kapiler
2.    Diare b.d proses infeksi, infllamasi diusus
3.    Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif
4.    Kerusakan integritas kulit b.d ekskresi/BAB sering
5.    Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan intake makanan
6.    Resiko syok (hipovolemi) b.d kehilangan cairan dan elektrolit
7.    Ansiestas b.d perubahan status kesehatan

Discharge planning
1.    Ajarkan pada orang tua mengenai perawatan anak, pemberian makanan dan minuman (misalnya oralit).
2.    Ajarkan mengenai tanda tanda dehidrasi (ubun-ubun dan mata cekung, turgor kulit tidak elastis, membran mukosa kering) dan segera dibawa kedokter
3.    Jelaskan obat obatan yang diberikan, efeksamping dan kegunaannya
4.    Asupan nutrisi harus diteruskan untuk mencegah atau meminimalkan gangguan gizi yang terjadi
5.    Banyak minum air
6.    Hindari konsumsi minuman bersoda/minuman ringan yang banyak mengandung glukosa karena glukosa/gula dapat menyebabkan air terserap keusus sehingga memperberat kondisi diare
7.    Biasakan cuci tangan seluruh bagian dengan sabun dan air tiap kali sesudah buang air besar atau kecil dan sebelum menyiapkan makanan untuk mencegah penularan diare
8.    Hindari produk susu dan makanan berlemak, tinggi serat atau senangat manis hingga gejala diare membaik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar