Selasa, 05 Juni 2018

Tekan Potensi Laka Saat Mudik, Armada dan Sopir Bus Diperiksa Petugas

Detik Nusa
Bus Garuda Mas yang sedang mangkal di Terminal Cepu diperiksa petugas gabungan dari Polres dan Dinas Perhubungan, kemarin. (foto: dok-ib)
CEPU. Guna mencegah atau menekan potensi terjadinya kecelakaan saat arus mudik dan balik lebaran, petugas gabungan dari Polres Blora, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan dan Satpol PP Kabupaten Blora, Senin kemarin (4/6/2018) melaksanakan pemeriksaan di Terminal Cepu.

Sasaran pemeriksaan adalah para sopir bus dan kondisi armada bus yang akan digunakan untuk mengangkut penumpang. Kapolres Blora AKBP Saptono SIK, MH bersama Kabag Ops Kompol Zuwono dan Kasatlantas AKP Himawan Aji Angga turun langsung memantau jalannya pemeriksaan.

Sopir bus masing-masing dicek kesehatannya dan dilakukan tes urine untuk mengetahui apakah ada konsumsi obat terlarang atau tidak. Bahkan untuk mengantisipasi konsumsi narkoba di kalangan sopir.

Sedangkan untuk armada bus nya diperiksa mulai dari tekanan ban, kelengkapan fasilitas di dalam bus, cek rem, kondisi setir dan lainnya. Semua tidak luput dari pemeriksaan petugas, siang itu.

Kapolres Blora AKBP Saptono SIK, MH mengatakan, pemeriksaan kesehatan dan pengecekan kendaraan itu dilakukan dalam rangka menjelang Lebaran 2018 guna memberikan kenyamanan bagi penumpang. Serta mencegah terjadinya kecelakaan lalulintas.

Petugas dari Dinas Kesehatan sedang memeriksa hasil tes urine yang diambil dari para sopir bus. (foto: dok-ib)
“Kalau terjadi kecelakaan karena kondisi kendaraan kurang baik, pemerintah yang membidangi dianggap tidak melakukan pemeriksaan. Lantaran itu, pemeriksaan ini dilakukan dalam rangka keselamatan bersama,” kata Kapolres, di Terminal Cepu.

Lebih lanjut AKBP Saptono menyatakan, dilakukannya test urine untuk memastikan bahwa pengemudi dalam keadaan sehat dan tidak terpengaruh obat-obatan telarang yang biasa disebut doping.

“Sebab, keselamatan penumpang ada pada sopir. Kasihan masyarakat. Beri pelayanan terbaik kepada masyarakat karena mereka sudah membayar. Untuk itu, selama kegiatan operasi Ketupat candi 2018 dan menjalankan rutinitas sehari-hari sopir harus dalam kondisi fit,” lanjutnya.

Diketahui, dari tes urine yang dilakukan kepada para pengemudi, tidak temukan tanda-tanda pengemudi yang teridentifikasi menggunakan narkoba. Pada kesempatan itu, kapolres juga mengimbau kepada para sopir untuk tetap mematuhi rambu-rambu lalulintas dan tidak ugal-ugalan di jalan saat mengemudi.

Kasatlantas Polres Blora, AKP Himawan Aji Angga, sempat menanyakan lama sopir dalam mengemudi kendaraan. Dari sejumlah sopir yang dimintai keterangan, sopir rata-rata mengemudikan bus antara 6 jam sampai 7 jam.

Menurut Kasatlantas, jika lama mengemudi seperti yang dilakukan kebanyakan sopir tersebut adalah kurang ideal. Untuk itu dirinya mengimbau para sopir supaya beristirahat jika sudah mengemudi selama 4 jam.

“Seharusnya lama mengendara itu maksimal 4 Jam. jika lelah istirahat atau gentian dengan sopir cadangan,” ucap Kasatlantas.

Pemeriksan serupa juga akan dilanjutkan ke terminal lainnya yang ada di Kabupaten Blora, berikut di beberapa pangkalan bus. (res-infoblora)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar