Kamis, 07 Juni 2018

Jacob Rumbiak Kritik Delegasi Solomon ke West Papua

Detik Nusa
Jacob Rumbiak Kritik Delegasi Solomon ke West Papua
Juru Bicara United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Jacob Rumbiak (kiri).
Nabire -- Juru Bicara United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Jacob Rumbiak, menuding kunjungan tujuh orang delegasi Kepulauan Solomon ke Papua belum lama ini, sebagai "kunjungannya para perampok".

Berbicara pada pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal SICA, Holmes Saeve, Senin (28/5/2018), Rumbiak menekankan ringkasan pertemuan dari catatan Nona Chekana terkait perjalanan itu yang dia peroleh dari Saeve, yang menyebut bahwa rakyat West Papua tidak bersatu, disebutnya "menyesatkan".

"Delegasi yang baru-baru ini berkunjung ke Papua seperti perampok. Mereka datang dan sembunyi serta tidak pernah bertemu dengan orang-orang yang berjuang untuk hak mereka," kata Rumbiak seperti dilansir theislandsun.com.sb, Selasa (29/5/2018).

Rumbiak menuding ketujuh delegasi itu buta terhadap fakta penyatuan telah berdiri di Papua. Lanjutnya, ULMWP adalah jawaban atas laporan mereka karena terdiri dari NFRPB (Negara Federal Republik West Papua) yang memiliki 14 organisasi politik afiliasi; enam organisasi berafiliasi pada West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL); dan enam berafiliasi pada National Parliament of West Papua (PNWP) ditambah 26 organisasi yang telah lebih dulu ada di dalam. Sementara ULMWP, kata Rumbiak, adalah badan politik nasional West Papua.

Ketujuh delegasi yang berkunjung ke West Papua atas undangan Pemerintah Indonesia tersebut adalah Staf Deputi PMO John Usuramo, Utusan Khusus untuk West Papua Rence Sore, Ketua FSII Wilfred Luiramo, Ketua DSE Inia Barry, Lawrence Makili, Gloreta Anderson, dan Lily Chekana  --- Baca ini: (Jacob Rumbiak Juru Bicara ULMWP Memperingatkan PM Solomon Islands, Rick Houenipwela).

Sebelumnya seperti yang sudah diberitakan Jubi, pasca-kunjungan delegasinya ke Papua, Pemerintah Solomon sedang berkonsultasi dengan provinsi-provinsinya, untuk menentukan secara resmi posisi mereka dalam persoalan HAM dan penentuan nasib sendiri Papua Barat.

Sekretaris Khusus Hubungan Luar Negeri Kepulauan Solomon, Rence Sore, yang terlibat dalam delegasi itu menjelaskan bahwa kunjungan itu dilakukan agar mendapatkan perspektif yang lebih seimbang, tentang apa yang terjadi di Papua.

“Sebelum kita pergi, kita hanya pernah mendengarkan satu sisi dari cerita ini. Dan cerita yang kita dengar, yang selalu kita dengarkan pada waktu itu, adalah bahwa masih ada pelanggaran-pelanggaran HAM, masih ada perjuangan untuk merdeka, ada orang yang terbunuh, dan semua laporan-laporan ini datang dari satu pihak, semuanya satu sisi.“ --- Simak ini: (Indonesia Undang Delegasi Solomon Islands ke Papua)

Dia menyatakan bahwa untuk saat ini, pemerintah belum memutuskan posisi resminya dalam isu Provinsi Papua Barat dan Papua.

Sore mencatat hubungan yang kuat di antara ULMWP dan organisasi masyarakat sipil di Kepulauan Solomon. Namun, Sore menolak untuk berspekulasi mengenai perubahan posisi pemerintahan.(*)
______________________
Baca artikel ini: (Perjalanan Benny Wenda dari Penjara Abepura ke Internasional dan Pimpin ULMWP)


Posted by: Zely Ariane
Copyright ©Tabloid JUBI "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar