“Kita sudah dua kali diundang untuk menghadiri perayaan hari kemerdekaan PNG oleh Gubernur Port Moresby. Tapi baru kali ini kita bisa memenuhi undangannya,” kata Enembe, di Port Moresby, Minggu (16/9/2018) usai mengikuti upacara kenegaraan PNG di kompleks parlemen PNG.
Usai mengikuti upacara tersebut, Gubernur Enembe menyempatkan diri menghadiri acara kenegaraan selanjutnya yang diselenggarakan di Kantor Parlemen PNG bersama para pejabat Negara PNG, duta besar Negara sahatab PNG, termasuk Duta Besar Indonesia untuk PNG, Ronald JP. Manik.
(Lihat ini: West Papua Mengucapkan Selamat Merayakan HUT Kemerdekaan PNG)
Enembe menyempatkan diri menyampaikan terima kasih kepada Perdana Menteri Peter ONeill dan Gubernur NCD Powes Parkop yang selama ini telah menerima orang-orang dari Provinsi Papua, Indonesia yang bertahun-tahun telah hidup di PNG sebagai pengungsi.
“Terima kasih kepada pemerintah PNG yang telah menerima orang-orang kami yang selama ini hidup di PNG. Bahkan saya dengar mereka diberikan tanah untuk tinggal dan kewarganegaraan,” kata Enembe kepada Perdana Menteri PNG dan Gubernur Port Moresby.
Perdana Menteri PNG, Peter ONeill dalam pidato kenegaraannya menyebutkan bahwa saat ini Negara yang dipimpinnya sedang fokus dalam persiapan penyelenggaraan Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) yang akan diselenggarakan di Port Moresby pada bulan November tahun ini.
“APEC akan menjadi ajang mempromosikan PNG sebagai pintu gerbang Ekonomi Pasifik. Kami berterima kasih kepada Negara-negara sahabat, terutama Negara-negara Pasifik yang telah memberikan dukungan kepada kami untuk menjadi tuan rumah APEC,” kata ONeill.
Membuka peluang kerjasama ekonomi
Kunjungan Enembe ke Port Moresby ini sekaligus untuk menjajaki peluang kerjasama bidang ekonomi antara pemerintah Provinsi Papua dengan PNG. Provisni Papua sebagai provinsi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan PNG sangat potensial dalam pembangunan perekonomian lintas batas.Tahun lalu, pemerintah Provinsi Papua telah melakukan penandatanganan kerjasama dengan beberapa provinsi di Papua Nugini untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat yang berbatasan langsung antara Papua dan PNG
Penandatanganan kerjasama tersebut dilakukan disela-sela pembukaan Border Trade Fair. Dimana penandatanganan kerjasama tersebut sepakat mendorong hubungan kemitraan yang baik antar kedua belah pihak. Termasuk mengakui pentingnya prinsip kesetaraan yang saling menguntung antara dua pihak tersebut.
diharapkan, penandatanganan kesepakatan tersebut juga menghasilkan bentuk kerjasama yang formal sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku dalam bidang perdagangan, perhubungan, pendidikan, kesehatan dan bidang lainnya.
“Saya akan bertemu dengan beberapa Gubernur dari PNG untuk membicarakan kerjamana tersebut. Terutama di bidang ekonomi,” kata Enembe.
PNG sendiri telah berkomitmen untuk meningkatkan perdagangan di perbatasan termasuk dalam perdagangan komoditas pertanian vanili.
Pemerintah Provinsi Papua beberapa kali telah menggelar pertemuan bisnis yang dihadiri oleh sejumlah pengusaha dari Papua, Indonesia dan Papua Nugini (PNG). Pertemuan bisnis itu digelar di kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw membahas peluang kerjasama antar kedua negara.
(Lihat ini: Anggota ULMWP Telah Tiba di Port Moresby, PNG - Menjelang KTT MSG)
Kepala Biro Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Provinsi Papua, Suzana Wanggai mengatakan, pihaknya memfasilitasi pertemuan tersebut sebab pengusaha dari kedua negara telah lama menginginkan membuka segera hubungan dagang.
Selain para pengusaha, pihak-pihak yang berkepentingan lainnya seperti Pelindo dan Perbankan juga terlibat dalam beberapa pertemuan bisnis tersebut. (*)
Copyright ©Tabloid JUBI "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar