Rabu, 19 September 2018

Kebakaran Lagi, Rumah Milik Dua Keluarga Ludes Terbakar

Detik Nusa
Kebakaran hebat meluluhlantahkan rumah milik dua keluarga di Dukuh Pruntusan, Desa Kebonrejo, Kecamatan Banjarejo. (foto: istimewa)
BLORA. Selang sembilan hari pasca kebakaran hebat yang terjadi di Dukuh Kadengan, Desa Kamolan, Minggu (9/9/2018) lalu, kebakaran hebat terjadi lagi Selasa pagi (18/9/2018) di Dukuh Pruntusan, Desa Kebonrejo, Kecamatan Banjarejo.

Kali ini si jago merah melulun lantahkan lima bangunan rumah milik dua keluarga, yakni Suladi (52) dan Samijan (70). Rumah dan seluruh harta benda yang ada di dalamnya hangus dilahap ganasnya api sejak pukul 03.20 WIB. Untung tidak sampai menimbulkan korban jiwa, karena semua anggota keluarga berhasil diselamatkan.

Berdasarkan keterangan dari Kapolsek Banjarejo, AKP Budiyono, kejadian kebakaran itu bermula dari rumah Mbah Samijan. Kakek tua ini terbangun dari tidurnya di dalam rumah karena merasa kepanasan.

“Ketika bangun, ternyata sebagian rumahnya sudah terbakar. Lantas ia berteriak meminta tolong sehingga anaknya bangun, dan tetangga berdatangan memberikan bantuan seadanya. Rumah yang terbuat dari kayu dan kondisinya yang kering di tengah kemarau membuat nyala api cepat membesar dan menyambar rumah Suladi yang berdekatan,” ucap Kapolsek.

Mendapatkan laporan tentang kebakaran itu, pihaknya langsung menerjunkan personil untuk membantu pemadaman dan menghubungi pemadam kebakaran Satpol PP Kabupaten Blora. Tak berselang lama datang 3 unit damkar dan 1 unit truk suplay air yang langsung melakukan upaya pemadaman.

Kerja bakti pembersihan puing bekar kebakaran oleh anggota TNI Polri dan warga setempat. (foto: dok-ib)
Api akhirnya berhasil dijinakkan menjelang matahari terbit. Akibat kejadian ini, diperkirakan kerugian mencapai Rp 225 juta karena rumah kayu itu rata dengan tanah.

“Dugaan sementara api muncul dari sekring listrik yang dekat dengan tumpukan jerami sehingga langsung memacu nyala api membesar. Kami imbau agar warga desa selalu waspada dengan rajin memeriksa jaringan listrik dan tidak ceroboh saat membuat bediang atau perapian hewan ternak. Karena berpotensi menyebabkan kebakaran, terlebih saat musim kemarau seperti ini,” pungkasnya.

Dua keluarga korban pun masih tampak shock dan terpukul atas musibah yang terjadi. Mereka sementara tinggal di rumah kerabat dan tetangga.

Sebagai wujud kepedulian terhadap saudara yang terkena musibah, beberapa relawan dari anggota Polsek, Koramil dan warga sekitar membantu membersihkan puing sisa kebakaran. (res-infoblora)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar