Detik Nusa
Ambon, Malukupost.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat pada Juli 2018 realisasi ekspor dan impor Maluku mengalami penurunan.
"Realisasi ekspor Maluku pada Juli 2018 mencapai 0,82 juta dolar AS, terjadi penurunan sekitar 96,57 persen dibanding ekspor pada Juni 2018," kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Dumangar Hutauruk di Ambon, Selasa (4/9).
Secara komulatif, lanjutnya, nilai ekspor Maluku Januari-Juli 2018 sebesar 27,00 juta dolar AS atau mengalami peningkatan sebesar 45,93 persen dibanding periode yang sama tahun 2017.
Ekspor Maluku Juli 2018 berasal dari sektor non migas, dengan negara tujuan ekspor pada Juli yakni Hongkong, Jepang dan Amerika Serikat, dimana ekspor terbesar menuju Amerika Serikat senilai 0,63 juta dolar AS.
Sedangkan total nilai ekspor Maluku yang diekspor dari pelabuhan luar Maluku pada Juli 2018 mencapai 0,53 juta dolar AS, atau menurun 78,90 persen dibanding Juni 2018.
"Secara komulatif nilai ekspor komoditi asal Maluku yang diekspor dari pelabuhan luar Maluku pada Januari sampai Juli 2018 mencapai 19,10 juta dolar AS.
Dumangar mengatakan, ekspor Maluku pada Januari-Juli 2018 berasal dari kelompok minyak mentah sebesar 23,29 juta dolar AS, dan kelompok ikan dan udang sebesar 3,71 juta dolar AS.
"Komoditi minyak mentah yang diekspor adalah minyak petroleum mentah. Komoditi ikan dan udang yang diekspor adalah jenis kerapu, ikan segar tuna sirip kuning (fresh yellowfin tuna), ikan tuna segar (fresh tuna whole), dan cakalang," katanya.
Sedangkan kegiatan impor Maluku selama Juli 2018 mencapai 41,24 juta dolar AS atau turun 4,26 persen jika dibandingkan dengan dengan nilai impor Maluku pada Juni 2018 yang mencapai 43,08 juta dolar AS.
"Secara kumulatif nilai impor Maluku bulan Januari- Juli 2018 mencapai 295,38 juta dolar AS atau meningkat 15,59 persen, dibanding periode yang sama tahun 2017," ujarnya.
Selama Januari-Juli 2018 negara asal impor Maluku adalah Singapura, malaisya dan Republik Jerman , dimana impor terbersar berasal dari Singapura dengan nilai 249,77 juta dolar AS.
Komoditi yang diimpor berasal dari sektor mingas dan non migas selama Januari-Juli 2018.
Dumangar mengatakan, komponen migas masih menjadi sektor utama impor Maluku yakni mencapai 272,97 juta dolar AS atau sekitar 92,41 persen.
Jenis komoditi barang non migas yang diimpor yakni knektor untuk serat optik atau kabel, kabel serat optik bawah air, perangkat optik, bangunan/dok terapung, motor dan generator listrik.
Sedangkan komoditas migas yang diimpor pada Januari-Juli 2018 adalah komoditi bahan bakar mineral yakni minyak ringan dan preparatnya-tidak dicampur, minyak ringan dan preparatnya dari RON-tidak dicampur, minyak bahan bakar dan bahan bakar turbin pesawat terbang (bahan bakar jet) yang mencapai titik nyala 23 derajat selsius atau lebih.
Dumangar menambahkan, pelabuhan bongkar barang impor Maluku pada Juli 2018 adalah pelabuhan Yos Soedarso Ambon, dan pelabuhan Tulehu di Kabupaten Maluku Tengah. (MP-3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar