"Perpustakaan merupakan sumber informasi, jika tidak difungsikan dengan baik maka tidak akan memberikan nilai tambah bagi para siswa maupun para guru," katanya di Ambon, Kamis (19/4).
Menurut dia, perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu siswa dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar.
"Segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah harus dapat menunjang proses belajar mengajar," ujarnya.
Syarief mengakui, hasil survey yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kersipan kota Ambon di sejumlah sekolah tingkat SMP dan MTS, masih ditemukan perpustakaan sekolah yang belum ditata dengan baik selayaknya perpustakaan.
Lebih ironis lagi, masih banyak buku yang masih terbungkus rapi dan belum digunakan di perpustakaan.
Sejumlah sekolah, tidak mengelola perpustakaan karena tidak ada tenaga pengelolah perpustakaan, sehingga para guru diperbantukan kepala sekolah menjadi tenaga perpustakaan.
"Hal ini tentu sangat memprihatinkan, karena itu saya minta pihak sekolah untuk memfungsikan perpustakaan dengan mulai menata buku-buku dan mengajak siswa untuk memamfaatkan perpustakaan," ujarnya.
Pemkot Ambon kata Syarief telah mencanangkan program Gerakan Ambon Gemar Membaca bekerjasama dengan Perpustakaan Nasional RI.
Pencanangan program tersebut dilakukan Kepala Perpustakaan Nasional serta duta baca Indonesia Najwa Shihab pada 8 Maret 2018.
Program GAGM merupakan upaya meningkatkan minat baca masyarakat terutama para siswa, bukan hanya membaca buku pelajaran, tetapi berbagi buku yang dapat menambah ilmu pengetahuan.
"Pencanangan GAGM juga ditindaklanjuti dengan penerapan Peraturan Walikota Ambon (Perwali) tentang Ambon gemar membaca," katanya. (MP-2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar