. Rencana revitalisasi rumah masa kecil sastrawan terkemuka asli Blora, Pramoedya Ananta Toer (Pram), di Jalan Sumbawa nomor.40 Jetis dipastikan akan dimulai pada bulan Oktober mendatang.
Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Ditjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI, Dra. Sri Hartini M.Si saat menghadiri event Platform Indonesiana “Cerita dari Blora”, Diskusi Pram dan Sastra di halaman rumah Pram yang kini ditempati adiknya, Soesilo Toer.
“Revitalisasi akan mulai dilakukan bulan Oktober nanti oleh Ditjen Kebudayaan dengan anggaran dari APBN. Kita kembalikan dan kita pertahankan bentuk asli rumah masa kecil Sastrawan besar Dunia yang ada di Blora ini. Kita jadikan rumah sastra dengan memajang beragam karya beliau (Pram-red),” ucap Sri Hartini.
Menurutnya akan dilakukan pengecatan rumah, penataan interior, penataan lantai, dan penataan halaman rumah. Begitu juga dengan penataan perpustakaan Pataba (Pramoedya Ananta Toer Anak Semua Bangsa) yang dikelola oleh Soesilo Toer.
“Revitalisasi akan dilakukan dengan alokasi waktu selama tiba bulan sejak Oktober nanti sampai akhir Desember. Mohon doanya semoga berjalan lancar sehingga rumah yang menjadi saksi lahirya karya sastra Pram ini bisa menjadi rumah sastra sekaligus museum sastra di Blora untuk Dunia,” lanjutnya.
Sebagai permulaan revitalisasi, dilakukan syukuran dan doa bersama yang dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng disaksikan keluarga Soesilo Toer, keluarga Pramoedya dari Jakarta, jajaran Pemkab Blora dan peserta soft opening event Platform Kebudayaan Indonesiana “Cerita dari Blora”.
Anak ketiga Pramoedya, Astuti Ananta Toer, mengaku senang dan bangga atas apresiasi yang diberikan pemerintah kepada orangtunya dengan upaya merevitalisasi rumah masa kecil Pram.
“Kami tidak menyangka acara di rumah masa kecil Bapak akan seramai ini. Terimakasih kepada pemerintah yang telah mengagas acara ini. Ini sebuah pengharhaan bagi kami dan keluarga. Semoga karya-karya bapak akan tetap menginspirasi,” ucap Astuti.
Wakil Bupati Blora, H.Arief Rohman M.Si yang hadir dalam acara tersebut juga mengucapkan terimakasih kepada Kemendikbud yang telah memberikan bantuan revitalisasi rumah masa kecil Pram di Blora.
Menurutnya Pemkab juga akan mendukung dengan mengupayakan pembangunan pendopo atau gazebo besar di halaman rumah sebagai tempat berkegiatan sastra.
“Rumahnya direvitalisasi dan Perpustakaan Pataba nya ditata Kemdikbud. Kami dari Pemkab juga mengupayakan agar nanti bisa dibangun pendopo untuk kegiatan sastra plus beberapa kamar untuk menginap dengan menggandeng BUMN,” ujar Arief Rohman.
Sehingga nantinya setiap akhir pekan bisa digelar kegiatan menulis atau perlombaan sastra di rumah Pram bagi generasi muda sebagai wujud pelestarian.
Turut hadir dalam acara ini, Direktur Sejarah Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Triana Wulandari, M.Si, perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah dan OPD terkait dari Kabupaten Blora.
Diketahui bersama karya-karya Pram telah tersebar ke seluruh penjuru dunia dan diterjemahkan ke lebih dari 40 bahasa negara. Banyak tamu dari yang datang ke Blora untuk napak tilas kehidupan Pramoedya. Terlebih beberapa karya Pram terinspirasi dari kehidupannya ketika di Blora, seperti buku Cerita dari Blora, Bumi Manusia dan lainnya. (res-infoblora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar