“Saat ini sedang ada penataan ruas jalan poros di bawah kota Saumlaki. Kita upayakan supaya ada saluran air dan trotoar sehingga masyarakat jangan lagi membangun ke daerah badan jalan. Penataan kota ini dimaksudkan untuk menghindari kekumuhan di dalam pusat kota Saumlaki,” kata Adirianus Sihasale, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Permukiman Kabupaten MTB di Saumlaki, Rabu (18/7).
Sihasale katakan, saluran air dan trotoar itu dibangun sepanjang 2 kilometer jalan Mathilda Batlayeri dan dikerjakan oleh PT. Rikon Jaya Karya dengan nomor kontrak 602/170/PEWB sebesar Rp4.379.800.000,- Total anggaran tersebut bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dengan waktu pekerjaan selama 180 hari atau akan berakhir pada tanggal 2 Desember 2018.
“Selain di ruas jalan Mathilda Batlayeri, pihaknya sudah mengajukan usul kepada Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mengalokasikan anggaran pelebaran jalan Ir.Soekarno atau jalan poros, yakni disepanjang perkantoran ini telah kita ajukan usulannya kepada Kementrian PUPR karena jalan ini berstatus jalan nasional dan tidak bisa dianggarkan dalam APBD,” ungkapnya.
Diungkapkan Sihasale, dalam tahun ini akan dilakukan pembangunan tiga pasar yakni pasar Saumlaki, pasar Omele dan pasar Kabyarat di kecamatan Tanimbar Selatan.
“Proses pembangun tiga pasar ini sedang dalam tahap lelang, karena anggarannya bersumber dari DAK sehingga dinas teknis sedang berkoordinasi dengan Kementrian terkait,”ujarnya.
Sihasale menambahkan, Pemkab MTB juga akan melakukan reklamasi pantai Saumlaki dengan volume dua hektar yang berlokasi di seputaran pasar ikan Saumlaki. Setelah reklamasi, lokasi ini bakal dibangun pasar sentral Saumlaki.
“Saat ini dalam tahapan perencanaan untuk pelelangan dimana anggarannya baru sampai di penimbunan yakni sekitar Rp. 7 milyar, namun kemarin itu kita ada lakukan studi analisa dampak lingkungan (Amdal) maka sisa anggaran untuk reklamasi tersisa sekitar Rp. 6 milyar lebih,” pungkasnya. (MP-14)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar