"Saya tahu perjuangan ayah tidak pernah surut untuk membangun Maluku hingga akhir hayatnya. karena itu saya ingin mengikuti jejak ayah sebagai politisi, sehingga bisa berkarya menyuarakan aspirasi masyarakat Maluku," ujarnya di Ambon, Senin (23/7)
Wanita kelahiran Salatiga pada 13 Oktober 1987 tersebut, mengaku pengalamannya sebagai politisi baru seumur jagung, tetapi niat dan tekad untuk terjun di dunia perpolitikan semakin mantap.
Tasya sapaan akrab Natashya sudah semakin mantaf setelah terdaftar sebagai bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) DPRD Provinsi Maluku dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dari daerah pemilihan (Dapil) Kota Ambon.
Ia pernah maju bertarung sebagai calon legislatif pada Pemilihan Legislatif 2009-2014 untuk daerah pemilihan DKI Jakarta, tetapi tidak memperoleh suara signifikan.
Sebagai anak tertua dari tiga bersaudara Tasya mengaku tidak diberi amanat atau pesan khusus sang ayah yang meninggal dunia karena sakit saat menjalankan tugasnya dalam tugasnya di Zagreb, Kroasia pada 26 Juni 2016.
"Semangat juang serta perhatian ayah untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat dan kemajuan daerah yang mendorong saya untuk mengikuti jejaknya sebagai politisi, sekaligus pulang kampung ke Ambon untuk berjuang membangun daerah," ungkapnya.
Tasya menyadari perjuangannya untuk lolos menjadi politisi dari partai berlambang banteng gemuk tersebut tidaklah mudah dan mulus karena harus bertarung melawan senior-senior partai yang merupakan rekan sekerja ayahnya dalam meraup suara sebanyak-banyaknya.
Jika dipercaya masyarakat, Tasya mengaku akan "concern" perjuangannya untuk memberdayakan kaum perempuan serta sektor pendidikan sebagai basis utama peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat Maluku di masa mendatang.
"Saya ingin kaum perempuan tidak apatis dengan politik. Perempuan juga memiliki integritas dan hak dan kedudukan yang sama di bidang poilitik," tandasnya.
Dirinya mengaku mendapat dukungan dari banyak kalangan, termasuk jajaran politisi senior di PDI Perjuangan yang merupakan rekan seperjuangan ayahandanya, maupun komponen masyarakat yang merupakan basis kuat pendukung ayahnya selama tiga periode berkarya sebagai anggota DPR-RI dari daerah pemilihan Maluku.
"Beta mulai sering pulang kampung untuk bertemu dengan rekan-rekan seperjuangan ayah saya, termasuk di basis-basis pendukung fanatis papa untuk memperkenalkan diri, sekaligus meminta restu dan dukungan mereka untuk mendukung saya dalam Pemilihan Legislatif 2019 mendatang," bebernya.
Dia menyatakan, akan menjadi diri sendiri dan tidak bersandar pada nama besar almarhum ayahandanya Alex Litaay, serta siap berkompesiti secara sehat dengan senior-seniornya di PDI Perjuangan.
"Terpenting bagi saya adalah dapat meraup suara sebanyak-banyaknya untuk partai, agar dapat lebih banyak meloloskan kader sebanyak-banyaknya di DPRD Maluku," pungkasnya. (MP-8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar