Jumat, 11 Mei 2018

Harga Hasil Perkebunan Maluku Di Ambon Bertahan

Detik Nusa
Ambon, Malukupost.com - Harga berbagai jenis hasil perkebunan di Maluku yakni cengkih, pala, fuli atau kulit pembungkus biji pala, coklat dan kopra yang ditawarkan para pembeli di Kota Ambon masih bertahan.
Ambon, Malukupost.com - Harga berbagai jenis hasil perkebunan di Maluku yakni cengkih, pala, fuli atau kulit pembungkus biji pala, coklat dan kopra yang ditawarkan para pembeli di Kota Ambon masih bertahan.

Hasil pemantauan di lokasi transaksi berbagai jenis hasil komoditas ekspor andalan Maluku di Jl Setia Budi, kawasan Rijoly, Kelurahan Batugajah, Jumat (11/5), para pembeli menawarkan harga yang masih bertahan.

"Harga masih bertahan sejak awal bulan Maret 2018 sampai sekarang belum terjadi perubahan harga yang berarti kecuali kopra yang sedikit bergerak naik dari Rp5.000 menjadi Rp5.300/kg," kata Evi.

Kalau harga hasil perkebunan yang lain seperti cengkih masih dibeli dengan harga Rp98.000/kg, biji pala bundar bervariasi Rp63.000 hingga Rp64.000/kg tergantung kualitas, fuli Rp130.000/kg, cokelat Rp30.

Perkembangan transaksi belakangan ini, Evi mengatakan, agak sepi, terutama kopra yang sudah jarang petani datang untuk menjual.

"Informasi banyak petani belum mau kerja kopra sebab harganya sangat mengecewakan," ujarnya.

Sedangkan untuk cengkih dan biji pala pembelian juga masih sepi belum terlalu ramai.

Evi mengatakan, yang jelas sampai hari ini belum terjadi perubahan harga hasil perkebunan Maluku merupakan komoditas ekspor utama Maluku.

Selama ini kami selalu memantau harga di Surabaya sebagai pasar utama, kalau sampai terjadi perubahan pasti pembelian di Ambon juga terjadi perubahan sebab hasil perkebunan yang dibeli di Ambon kembali dijual ke Surabaya.

"Kalau sampai terjadi perubahan harga di Surabaya sudah pasti di Ambon juga berpengaruh," ujarnya lagi.

Menurutnya, memang yang selalu terjadi fluktuasi harga yakni cengkih, pala bundar, dan kopra.

"Apalagi kopra yang belakangan ini sering terjadi perubahan harga, kemudian cengkih setiap bulan pasti terjadi perubahan, namun sejak awal Maret sampai sekarang belum terjadi perubahan harga, mungkin saja belum menghadapi masa panen," katanya. (MP-4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar