Aksi pungut sampah serentak dilakukan masyarakat pada hari Sabtu (15/9/2018) di tepi jalan perkotaan Blora. Tampak beberapa relawan memasukkan sampah ke kantong plastik. (foto: dok-ib) |
Di Kota Blora sendiri, gerakan pungut sampah diawali dengan apel bersama yang dipimpin oleh Bupati Djoko Nugroho di depan Kantor Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Kepada ratusan peserta apel, Bupati menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menumbuhkan budaya buang sampah pada tempatnya.
“Membangun trotoar, membangun taman itu mudah. Yang sulit adalah membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Buktinya setiap ada acara yang mendatangkan banyak orang, pasti banyak meninggalkan sampah berceceran,” ucap Bupati Djoko Nugroho.
Bupati Djoko Nugroho memberikan arahan terkait kebersihan lingkungan dalam apel WCD 2018. (foto: dok-ib) |
“Jangan terbalik, justru kadang anak-anak yang mengingatkan orang tua ketika mereka melihat ayah atau ibunya membuang sampah sembarangan. Anaknya diajari guru agar membuang sampah pada tempatnya, tapi orangtuanya malah tidak memberikan contoh. Ini salah,” lanjut Bupati.
Bupati mengapresiasi gerakan pungut sampah yang dilaksanakan secara serentak. Menurutnya ini merupakan salah satu upaya membiasakan diri untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menekan jumlah sampah. Pasalnya menurut Bupati, Indonesia merupakan negara penyumbang sampah terbesar setelah China.
“Semoga gerakan ini tidak hanya gebrakan saja, namun juga berkelanjutan sehingga masyarakat akan terbiasa dan malu buang sampah sembarangan,” lanjutnya.
Pelajar ikut aksi pungut sampah bersama petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Blora. (foto: dok-ib) |
Arifin, sebagai tim leader gerakan WCD 2018 menerangkan khusus untuk wilayah Kecamatan Blora Kota, gerakan pungut sampah dilakukan di kawasan Pasar Induk, Jembatan Kamolan, Jembatan Pakis, Kali Grojogan, Jembatan Bangkle, dan beberapa jalan kota.
“Tidak hanya di kota saja, gerakan pungat sampah juga dilakukan serentak pada hari ini di seluruh Kecamatan se Kabupaten Blora. Ini adalah gerakan massal yang diikuti oleh lebih dari 28 ribu volunter di Kabupaten Blora,” pungkasnya. (res-infoblora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar