Senin, 17 September 2018

Pelindo IV Ambon Operasikan Peralatan Bongkar Muat

Detik Nusa
Ambon, Malukupost.com - PT Pelindo IV cabang Ambon kembali mendatangkan satu unit peralatan bongkar muat atau Container Crane (CC) di pelabuhan Yos Sudarso. General Manager PT Pelindo IV Ambon Adi Novi Wahyudi menyatakan empat unit alat baru container crane disiapkan untuk meningkatkan pelayanan di empat pelabuhan yaitu Makassar, Kendari, Ambon dan Pelabuhan Ternate. "Peralatan bongkar muat diangkut dari Pelabuhan Incheon yang ada di Negeri Ginseng, Korea, untuk dilakukan "unloading" selanjutnya proses uji coba operasi," katanya di Ambon, Senin (17/9).
Ambon, Malukupost.com - PT Pelindo IV cabang Ambon kembali mendatangkan satu unit peralatan bongkar muat atau Container Crane (CC) di pelabuhan Yos Sudarso.

General Manager PT Pelindo IV Ambon Adi Novi Wahyudi menyatakan empat unit alat baru container crane disiapkan untuk meningkatkan pelayanan di empat pelabuhan yaitu Makassar, Kendari, Ambon dan Pelabuhan Ternate.

"Peralatan bongkar muat diangkut dari Pelabuhan Incheon yang ada di Negeri Ginseng, Korea, untuk dilakukan "unloading" selanjutnya proses uji coba operasi," katanya di Ambon, Senin (17/9).

Ia mengatakan, saat ini pelabuhan Yosudarso Ambon memiliki dua unit Container Crane, guna mempermudah proses bongkar muat dengan hitungan jam.

Kehadiran container crane dipastikan proses bongkar muat lebih cepat, sehingga kebutuhan masyarakat juga terlayani dengan baik.

"Sebelumnya layanan bongkar muat dilakukan empat hingga lima hari, kehadiran pelaralat tersebut mengefesienkan waktu menjadi dua hari, karena kecepatan CC 25 boks per jam, dengan dua unit CC maka dalam satu jam bisa mengangkut 50 boks," ujarnya.

Adi mengakui, kehadiran CC dipastikan kebutuhan pokok tidak mengalami kesulitan, selain itu dapat mengurangi biaya mulai dari proses bongkar dari kapal hingga dermaga.

"Dengan alat ini dapat mempengaruhi harga sewa kontainer dan harga barang, selanjutnya bagaimana pemerintah daerah terutama Dinas Perindustian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku dan kabupaten kota melakukan pengawasan harga di pasar," tandasnya.

Ia menambahkan, Container Crane yang didatangkan merupakan tahap pertama untuk meningkatkan produktivitas dan status konvensional menjadi terminal petikemas di pelabuhan Ambon.

Program konektivitas di Indonesia timur dilakukan secara terukur dan disinergikan dengan pemerintah daerah untuk menurunkan biaya logistik nasional.

"Program tersebut telah sementara berjalan terutama sebagian daerah di timur yang pelabuhannya dikontrol atau dikendalikan oleh Pelindo IV," tandas Adi. (MP-3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar