Rabu, 04 Juli 2018

Warga MTB Diminta Bersahabat Dengan Prajurit TNI AD

Detik Nusa
Saumlaki, Malukupost.com - Komandan Batalyon Infanteri (DanYonif) 734/Satria Nusa Samudera, Letkol.Inf.Beni Asman meminta masyarakat yang ada di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) untuk menjadikan TNI sebagai sahabat dalam kehidupan sehari-hari dan selanjutnya tidak memandang aparat TNI AD sebagai pribadi yang menakutkan.
Saumlaki, Malukupost.com - Komandan Batalyon Infanteri (DanYonif) 734/Satria Nusa Samudera, Letkol.Inf.Beni Asman meminta masyarakat yang ada di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) untuk menjadikan TNI sebagai sahabat dalam kehidupan sehari-hari dan selanjutnya tidak memandang aparat TNI AD sebagai pribadi yang menakutkan.

“Saya minta agar masyarakat menjadikan kami sebagai sahabat, karena kami juga manusia yang punya hati dan perasaan. Maksudnya adalah kami juga makhluk sosial yang juga butuh bersosialisasi, ingin berbaur dengan masyarakat, hanya saja yang membuat perbedaan ini adalah dari pakaian seragam kami di siang hari atau pada jam dinas,” ujarnya dalam acara “coffee morning” antara pimpinan dan perwira Yonif 734/SNS dengan sejumlah kepala desa, awak media cetak dan elektronik, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh agama di kecamatan Tanimbar Selatan, yang bertempat di aula batalyon, Rabu (4/7).

Menurut Asman, keberadaan Batalyon di Saumlaki yang baru berusia 8 tahun ini perlu dipahami oleh masyarakat bahwa kehadirannya merupakan bentuk keseriusan pemerintah untuk membantu masyarakat dalam mengawal dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena wilayah kabupaten Maluku Tenggara Barat merupakan wilayah terluar yang berbatasan langsung dengan Australia.

“Untuk itu, kehidupan prajurit TNI hendaknya tidak terlepas dari kehidupan rakyat di bumi Tanimbar, karena prinsip TNI yakni “bersama rakyat TNI kuat” merupakan slogan yang benar-benar tumbuh semenjak perjuangan merebut kemerdekaan hingga mempertahankan kemerdekaan, dimana TNI lahir dan berjuang bersama rakyat,” katanya.

“Coba bayangkan kalau tidak ada Batalyon disini maka mungkin saja agak rawan karena kita berada di pulau terluar NKRI yakni berbatasan langsung dengan Australia. Untuk itu dengan coffee morning ini, saya berharap agar kita saling mengenal dan membangun keakraban sehingga kondisi ini juga bisa disosialisasikan kepada masyarakat,”katanya lagi.

Asman meminta masyarakat untuk sering berkunjung ke batalyon, termasuk bisa menggunakan fasilitas olahraga yang tersedia, menggunakan jasa para prajurit TNI untuk membekali wawasan kebangsaan dan tidak memandang aparat TNI sebagai penghalang.

“Sistem penjagaan pada pintu masuk Batalyon yang ketat sehingga kerap dianggap menakutkan oleh sebagian kalangan masyarakat. Sistem penjagaan di wilayah Batalyon itu diperketat karena Batalyon menyimpan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang mesti dijaga dengan ketat sehingga hanya bisa digunakan sesuai peruntukannya,”ungkapnya.

Asman menandaskan, masyarakat dapat untuk menegur dan menasehati prajuritnya, jika mereka kedapatan bertindak tidak etis di lingkungan masyarakat, dan selanjutnya melaporkan pimpinan Batalyon.

Asman yang baru bertugas beberapa minggu sebagai Danyonif 734 itu, selain memperkenalkan dirinya juga memperkenalkan Wakilnya yang baru bertugas beberapa minggu di Batalyon 734, serta memperkenalkan para perwira yang hadir saat itu.

Saumlaki, Malukupost.com - Komandan Batalyon Infanteri (DanYonif) 734/Satria Nusa Samudera, Letkol.Inf.Beni Asman meminta masyarakat yang ada di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) untuk menjadikan TNI sebagai sahabat dalam kehidupan sehari-hari dan selanjutnya tidak memandang aparat TNI AD sebagai pribadi yang menakutkan.
Dalam acara itu, Danyon dan Wakil Danyon didoakan secara adat oleh tua-tua adat desa Lauran sesuai tradisi adat setempat.

Danyon mengakui, acara adat itu dilakukan sebagai bentuk penghargaan akan adat istiadat setempat sebagaimana kata bijak: dimana bumi dipijak maka disitu langit dijunjung.

“Saya berharap agar dari acara adat ini, tanah Tanimbar ini menjadi berkah bagi saya dan keluarga dan juga keluarga besar Yonif 734,”pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Lauran, Ny Maria F. Masela mengatakan pihaknya berkwajiban memanjatkan doa adat agar Danyon dan Wadanyon agar dalam melaksanakan tanggung jawab dapat terhindar dari gangguan dan ancaman.

“Sebagai anak adat, kami berkewajiban untuk memanjatkan doa adat di saat ini. Hal yang sama juga kami lakukan pada awal pembangunan perkantoran dan perumahan di lokasi batalyon ini, serta doa yang sama kepada danyon sebelumnya. Doa adat ini kami panjatkan semoga Danyon dan Wadanyon dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya selalu terhindar dari segala gangguan dan ancaman,”ujarnya. (MP-14)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar