Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Maluku Femmy Sahetapy, di Ambon, Rabu (2/5) mengatakan, tahun ini penerimaan praja IPDN kuota untuk provinsi Maluku mencapai 48 orang. Jika dibandingkan tahun 2017 hanya mencapai 38 orang. Itupun dari hasil seleksi tidak mencapai kouta yang tentukan, bahkan ada dua orang yang mengundurkan diri, padahal sudah harus diberangkatkan mengikuti seleksi lanjutan.
"Jadi kita mengharapkan jangan terjadi seperti tahun kemarin, sudah mau berangkat namun ada yang mengundurkan diri. Karena waktu bersamaan, mereka juga lulus di tempat lain, sudah tentu mengurangi jatah dari Maluku,"ujarnya.
Dijelaskan Sahetapy, dalam seleksi tahun ini peserta yang mengikuti seleksi sudah harus membuat pernyataan, sehingga tidak ada lagi peserta yang sudah nyatakan lolos, membatalkan untuk mengikuti pendidikan lanjutan.
“Untuk seleksi, peserta akan mengikuti tes adminsitrasi, kompetensi dasar, kesehatan di daerah dan di pusat, begitu juga dengan psikologi,”ungkapnya.
Diungkapkan Sahetapy, jika dalam seleksi, peserta yang lulus dibawah kuota yang ditentukan, maka akan diberikan kepada provinsi lain.Untuk itu, pihaknya terus mendorong agar seluruh kabupaten/kota dapat berpatisipasi, sehingga kouta yang ditentukan bisa terpenuhi.
"Kepada putra-putri Maluku yang mengikuti seleksi, agar terus berjuang, meningkatkan kompetensi yang dimiliki, serta menjaga kesehatan. Sehingga nantiya bisa dinyatakan lolos sebagai calon praja IPDN,"tegasnya.
Sahetapy menambahkan, Untuk penempatan siswa IPDN tersebut mulai dari tahun 2017 siswa yang mengikuti pendidikan akan disebarkan ke seluruh provinsi
"Jadi anak-anak lulusan dari maluku belum tentu untuk kembali di Maluku, melainkan ada yang disebarkan ke provinsi lain, dan menyangkut persiapan seleksi, beberapa hari kemarin ada tim dari IPDN data g meninjau lokasi seleksi, yakni di UPT BKN, karang panjang, SMA Negeri 1 Ambon untuk tes psikologi dan RST untuk tes kesehatan,”pungkasnya. (MP-7)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar