Menurut Assagaff, musik gambus atau qasidah harus dapat membawa perdamaian di tengah-tengah masyarakat. Apalagi menghadapi situasi politik yang kini tengah bergulir.
“Harus damai, nyaman. Dengan musik bisa menjembatani semua itu. Musik bisa jadi penyejuk,” ujarnya di Ambon, Jumat (16/11) saat pembukaan Festival Seni Qasidah Bintang Vokalis (SQBV) tingkat provinsi Maluku tahun 2018.
Assagaff berharap, di masa mendatang, acara-acara serupa musik gambus atau qasidah mendapat lebih banyak antusiasme warga.
“Dengan begitu, akan menjadi pemersatu bagi lebih banyak orang,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Maluku, Fesal Musaad, berpesan, jadikan musik gambus sebagai media pemersatu umat.
“Musik gambus haruslah dipelihara karena menjadi bagian dari benteng NKRI dan benteng keislaman,” kata Musaad.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Lasqi Provinsi Maluku, Rety Assagaff, mengatakan pihaknya tidak mempunyai target tertentu dalam ajang yang hanya diikuti oleh lima kabupaten/kota di Maluku itu.
Rety Assegaff berharap, lahir putra-putri terbaik dari ajang tersebut untuk dikirim ke tingkat nasional.
“Target kami, mengupayakan yang terbaik untuk dikirim ke tingkat nasional dan mendapatkan hasil yang memuaskan,” ujarnya. (Eny)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar