Detik Nusa
Ambon, Malukupost.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku mencatat, Tim pengendalian inflasi daerah (TPID) di seluruh Provinsi Maluku satukan langkah menghadapi Natal 25 Desember 2018 dan memasuki Tahun baru 2019.
"Hal itu dinyatakan dalam rapat koordinasi tim TPID Provinsi Maluku, kabupaten dan kota yang berlangsung di Kantor Perwakilan BI Maluku," kata Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Maluku Andy Setyo Biwado, Selasa (20/11).
Andy mengatakan, rapat koordinasi yang diselenggarakan di Kota ambon pada tanggal 19 November 2018 dilakukan dalam rangka pengendalian inflasi menjelang Natal dan Tahun Baru 2019 sekaligus sosialisasi penyusunan Roadmap Pengendalian inflasi daerah untuk periode tahun 2019-2021.
"Rakor TPID tersebut dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Hamin Bin Taher, didampingi oleh kepala tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan BI Maluku Andy Setyo Biwado dan juga dihadiri oleh Staf Ahli Kementerian Perdagangan RI Dony Edward," ujarnya.
Tingkat inflasi di Provinsi Maluku sampai dengan Oktober 2018 terpantau relatif rendah, lanjutnya, pada bulan Oktober 2018.
Menurutnya, inflasi indeks harga konsumen (IHK) Provinsi Maluku tercatat sebesar 0,95 persen (yoy), sedangkan Kota Ambon dan Kota Tual masing-masing sebesar 1,17 persen (yoy) dan -1,20 persen (yoy).
"Angka tersebut terpantau jauh lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 3,16 persen (yoy)," katanya.
Pencapaian ini, lanjutnya, didukung oleh koordinasi yang baik antara Pemda dan TPID dalam menjaga tekanan inflasi melalui beberapa upaya pengendalian harga terutama yang terkait dengan ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi.
Andy menjelaskan, memasuki triwulan IV-2018, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, TPID seluruh Maluku menyepakati beberapa hal yang perlu diwaspadai karena berpotensi terjadi peningkatan harga beberapa komoditas.
"Beberapa komoditas tersebut meliputi kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman dan rokok, dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan," ujarnya.
Dia menjelaskan, dalam Rakor TPID Maluku menghasilkan beberapa langkah untuk menjaga inflasi kedepan khususnya pada periode menjelang Natal dan Tahun Baru.
Potensi kenaikan tiket angkutan udara perlu diantisipasi melalui koordinasi antara Dinas terkait dengan Maskapai Penerbangan.
Penggunaan timbangan sebagai satuan alat ukur standar yang mulai diterapkan untuk transaksi dipasar tradisional di Kota Ambon merupakan langkah yang baik dalam pengendalian harga sehingga dapat diterapkan diseluruh kabupaten dan kota di Provinsi Maluku.
Kesepakatan antara Pemda Maluku dan perusahaan penangkapan ikan untuk mengalokasikan 10 persen hasil tangkapan ikan ke pasar tradisional dapat lebih dioptimalkan sehingga lebih efektif dalam mengendalikan harga ikan.
Dia menambahkan kerja sama antara daerah yang sudah dilakukan oleh beberapa kabupaten dan kota dinilai sangat baik untuk menjaga ketersediaan pasokan di Maluku, sehingga hal ini dapat menjadi contoh kabupaten dan kota lainnya dalam hal menjaga pasokan dan kestabilan harga.
Kegiatan stabilitasi harga seperti pasar murah, pasar murah ikan, dan operasi pasar di kabupaten dan kota di Maluku akan tetap dijalankan terutama pada periode menjelang Natal dan Tahun Baru.
Dia menambahkan sebagai bentuk komunikasi massal Pemda perlu menyampaikan iklan layanan masyarakat untuk menghimbau masyarakat agar dapat melakukan belanja dengan bijak pada periode menjelang Natal dan Tahun Baru. (MP-3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar