Kamis, 15 Februari 2018

Waspadai Gelombang Tinggi Laut Banda

Detik Nusa
Ambon, Malukupost.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon mengingatkan warga untuk mewaspadai gelombang tinggi di laut Banda dan laut Maluku dalam beberapa hari terakhir ini. "Gelombang diprakirakan mencapai 2,50 meter berpeluang terjadi di dua laut tersebut," kata Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy, Kamis (15/2). Sedangkan gelombang 1,25 meter di laut Seram bagian barat, perairan kepulauan Kei, Kepulauan Aru, laut Buru, kepulauan Babar dan kepulauan Tanimbar.
Ambon, Malukupost.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon mengingatkan warga untuk mewaspadai gelombang tinggi di laut Banda dan laut Maluku dalam beberapa hari terakhir ini.

"Gelombang diprakirakan mencapai 2,50 meter berpeluang terjadi di dua laut tersebut," kata Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy, Kamis (15/2).

Sedangkan gelombang 1,25 meter di laut Seram bagian barat, perairan kepulauan Kei, Kepulauan Aru, laut Buru, kepulauan Babar dan kepulauan Tanimbar.

Peringatan dini itu sudah diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sembilan Kabupaten dan dua Kota di Maluku.

Pertimbangannya, tinggi gelombang itu dipengaruhi hujan lebat disertai petir.

"Adanya awan gelap (cumulonimbus) di lokasi tersebut dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang," ujar George.

Karena itu, para penyedia maupun pengguna jasa transportasi, baik laut maupun udara, perlu mematuhi peringatan dini tersebut.

"Jangan memaksakan diri berlayar sekiranya kondisi cuaca ekstrim. Langkah ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah laut," katanya.

Dia juga mengharapkan para Bupati dan Wali Kota agar mengimbau perusahaan penyedia maupun pengguna jasa transportasi laut untuk memperhatikan perubahan cuaca secara ekstrem sehingga tidak memaksakan diri berlayar.

Dalam kondisi cuaca ekstrem, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.

"Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan pesawat atau kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan," tandas George. (MP-4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar