Selasa, 27 Februari 2018

Rendam Ratusan Rumah, Banjir Bandang Kali Cangkring Sisakan Genangan Lumpur

Detik Nusa
Dua orang warga berjalan menerjang aliran banjir bandang yang merendam rumahnya, Senin sore (26/2/2018). (foto: dok-is)

BLORA. Rendam ratusan rumah warga di dua desa yang ada di Kecamatan Todanan dan Kecamatan Kunduran, banjir bandang luapan Kali Cangkring yang berhulu di perbukitan Pegunungan Kendeng pada Senin sore hingga malam (26/2/2018), kini menyisakan genangan lumpur.

Selasa (27/2/2018), warga dengan dibantu petugas dari BPBD, Dinas Sosial, PMI, Pramuka, Satpol PP, TNI dan Polri tampak sibuk melakukan gotong royong guna membersihkan sisa-sisa lumpu yang masih tergenang di dalam rumah maupun halaman. Mereka saling membantu untuk menyelesaikan pekerjaan, sementara yang lainnya sibuk mengolah bantuan bahan makanan di dapur umum.

Petugas BPBD Blora berusaha mengevakuasi warga yang sedang dilanda banjir bandang, Senin malam (26/2/2018). (foto: dok-is)
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Sri Rahayu mengatakan bahwa banjir bandang yang terjadi mulai Senin sore ini kini mulai surut dan warga mulai melakukan pembersihan rumah.

“Meskipun kali ini merupakan banjir bandang terbesar yang pernah terjadi di Desa Kedungwaru dan Desa Kedungwungu, namun Alhamdulillah tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Begitu dapat kabar banjir, kemarin tim langsung turun melakukan evakuasi dan identifikasi warga terdampak,” ujarnya.

Tidak hanya menurunkan personil saja, pihaknya dibantu relawan lainnya juga mengirimkan logistik bantuan untuk korban banjir dan mendirikan dapur umum bersama Dinas Sosial. Semuanya bersatu guyub menangangi banjir yang terjadi di perbatasan Kecamatan Todanan dan Kecamatan Kunduran ini.

Petugas sedang membersihkan sisa lumpur yang menggenang di depan rumah warga, Selasa (27/2/2018). (foto: dok-ib)
Ia menerangkan bahwa banjir bandang yang terjadi itu diperkirakan karena derasnya curah hujan yang turun di daerah hulu Kali Cangkring. Terlebih kondisi hutan sudah banyak yang rusak sehingga penyerapan air tidak maksimal dan menyebabkan aliran sungai meluap.

“Daerah ini memang termasuk rawan banjir bandang. Tahun lalu juga terjadi banjir namun tidak sebesar ini. Kali ini air merendam rumah warga mulai setinggi 30 cm hingga 100 cm,” lanjutnya.

Pihaknya juga langsung berkoordinasi dengan BPBD Jawa Tengah dan melaporkan hasil penanggulangan bencana banjir bandang kepada Bupati Blora Djoko Nugroho.

Sejumlah petugas sedang mempersiapkan kesiapan dapur umum untuk para korban banjir bandang, Selasa (27/2/2018). (foto: dok-ib)
Agus, salah satu warga Desa Kedungwaru mengaku senang karena kesigapan petugas bisa meminimalisir dampak banjir secara cepat. Ia berterimakasih kepada semua pihak yang sudah datang memberikan bantuan ke desanya.

“Terimakasih sudah memberikan bantuan. Semoga banjir seperti ini tidak terjadi lagi,” ucapnya singkat. (res-infoblora)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar