Detik Nusa
Tual, Malukupost.com - Dinas Kesehatan Kota Tual terus melaksanakan program nasional pencegahan penyakit kanker, untuk menekan angka penderita penyakit yang belum diketahui obatnya itu.
"Kanker merupakan penyakit yang diketahui tidak ada obatnya, yang bisa kita lakukan hanyalah memperpanjang masa hidup dari si penderita yang telah didiagnosa menderita kanker," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tual, dr. Betty Zoebaedah, Senin (5/2).
Ia mengatakan, kesadaran masyarakat terutama di Kota Tual terhadap penyakit kanker belum tinggi. Masyarakat baru sadar menderita penyakit itu setelah melakukan pemeriksaan ke dokter, bidan atau tenaga medis ketika ada permasalahan di dalam tubuh.
Sehubungan dengan itu, kata dia, Dinas Kesehatan Kota Tual terus melaksanakan program nasional pencegahan kanker, yang dimulai sejak tahun 2014, terutama pemeriksaan kanker leher rahim.
"Tahun 2014 kita laksanakan satu kegiatan yang namanya pemeriksaan IVA (infeksi Visual Asam Asefat), dimana sasaran pemeriksaannya kepada ibu-ibu usia subur dicakupan wilayah kerja puskesmas seluruh Kota Tual, dengan mengerahkan tenaga bidan yang telah dilatih untuk melakukan pemeriksaan," kata Betty.
Pada 2017, diagendakan pelaksanaann IVA untuk 16.118 wanita usia subur yang telah di data di wilayah Kota Tual, namun yang berhasil diperiksa hanya 506 orang.
"Jadi belum semua diperiksa, karena berbagai faktor, salah satunya izin dari suami si wanita, karena yang diperiksa adalah bagian intim kewanitaan," katanya.
Hasil pemeriksaan terhadap 506 wanita tersebut menunjukkan, satu orang mengidap tumor payudara, empat orang diduga positif CA Cervix, dan satu orang positif CA Mamae+CA Cervix.
Pada pemeriksaan leher rahim di puskesmas ditemui IVA positif 16 orang, kasus dicurigai kanker pada empat orang, kelainan ginekologi lainnya 16 orang.
Pemeriksaan di rumah sakit menemukan dua wanita menderita kanker leher rahim.
Dari hasil tersebut yang positif IVA berjumlah 16, yang didiagnosa sebagai CA Cervix itu ada empat dan tiga di antaranya meninggal dunia.
Betty mengungkapkan, tindakan awal pengobatan untuk mereka yang didiagnosa IVA positif dan CA Cervix dilakukan krayo terapi, kemudian dirujuk untuk melakukan pengobatan.
Program pemeriksaan IVA di Tual akan terus digalakkan sampai tahun 2020.
"Sampai saat ini kita terus melakukan pemeriksaan IVA dan terus mensosialisasikan kepada para wanita usia subur agar mau memeriksakan diri sehingga dideteksi sejak awal. Saya terus memintakan kepada seluruh puskesmas yang berada di Kota Tual untuk memasukkan laporan tentang IVA," kata Betty.
"Guna kelancaran program ini, kami juga bekerja sama dengan PKK, Dharma Wanita, dan organisasi kewanitaan yang ada di Kota Tual," tambahnya. (MP-6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar