Detik Nusa
Ambon, Malukupost.com - Badan Pusat Statistik Maluku mencatat neraca perdagangan luar negeri provinsi itu pada Januari 2018 mengalami defisit sebesar 20,48 juta dolar AS.
"Hal ini disebabkan pada bulan Januari 2018 daerah ini hanya melakukan kegiatan ekspor senilai 0,18 juta AS dan melakukan kegiatan impor senilai 20,66 juta dolar," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Dumangar Hutauruk di Ambon, Sabtu (3/3).
Hal ini dapat diartikan bahwa neraca perdagangan luar negeri Maluku mengalami defisit sekitar 20,48 juta dolar AS.
Dia mengatakan, dari tahun ke tahun hingga tahun 2017 Maluku selalu mengalami devisit, kecuali pada bulan April 2017 dikarenakan tingginya impor barang dari luar negeri yang didominasi oleh sektor migas.
"Di sisi lain, ekspor Maluku pada sektor migas belum mampu mengimbangi besarnya impor migas dari laur negeri," katanya.
Tercatat ekspor migas selama Januari-Desember 2017 hanya asebesar 44,15 juta dolar AS, dan tidak ada ekspor pada Januari 2018 sedangkan impor migas dari luar negeri mencapai 298,33 juta dolar AS, ditambah dengan impor sebesar 20,66 juta dolar AS pada Januari 2018.
Dumangar mengatakan, neraca perdagangan luar negeri pada Januari 2018 juga mengalami devisit sebesar 32,58 ribu ton. Hal ini disebabkan besarnya volume impor migas (32,60 ribu ton) dibanding ekspor non migas sebesar 0,02 ribu ton.
Menurutnya, pada Januari 2018 realisasi kegiatan ekspor daerah ini sebesar 0,18 juta dolar AS atau terjadi penurunan sekitar 98,50 persen dibanding ekspor pada Desember 2017.
"Jika dibandingkan lagi dengan kegiatan ekspor Maluku pada Januari 2017 sebesar 0,27 juta dolar AS maka ekspor Maluku Januari 2018 mengalami penurunan sebesar 32,66 persen.
Sedangkan pada kegiatan impor terjadi penurunan sekitar 26,36 persen dibanding pada Desember 2017.
Impor Maluku pada Januari 2018 mencapai 20,66 juta dolar AS atau terjadi penurunan sekitar 26,36 persen, jika dibandingkan impor Maluku periode Januari 2017 sebesar 24,68 juta dolar AS, maka pada Januari 2018 mengalami penurunan sebesar 16,28 persen. (MP-3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar