Rabu, 14 Maret 2018

BI Minta Hasil Hortikultura Dijual Di Ambon

Detik Nusa
Ambon, Malukupost.com - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Bambang Pramasudi meminta kepada para petani hortikultura di Desa Waiheru, Kota Ambon agar hasil panennya sebaiknya dijual ke pasar Ambon, sebelum dipasarkan ke luar daerah. "Kalau memang di Ambon sudah terpenuhi, silahkan jual ke luar daerah, sebab tujuan dari Bank Indonesia (BI) Maluku dalam membantu kelompok tani di daerah ini untuk keperluan masyarakat Kota Ambon dan sekitarnya," ujarnya saat memberikan sambutan pada acara pengukuhan gabungan kelompok tani (Gapoktan) di Desa Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon oleh Kepala Desa Waiheru Usman Elly, Rabu (14/3).
Ambon, Malukupost.com - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Bambang Pramasudi meminta kepada para petani hortikultura di Desa Waiheru, Kota Ambon agar hasil panennya sebaiknya dijual ke pasar Ambon, sebelum dipasarkan ke luar daerah.

"Kalau memang di Ambon sudah terpenuhi, silahkan jual ke luar daerah, sebab tujuan dari Bank Indonesia (BI) Maluku dalam membantu kelompok tani di daerah ini untuk keperluan masyarakat Kota Ambon dan sekitarnya," ujarnya saat memberikan sambutan pada acara pengukuhan gabungan kelompok tani (Gapoktan) di Desa Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon oleh Kepala Desa Waiheru Usman Elly, Rabu (14/3).

"Jadi, saya mohon kerja sama para petani di Desa Waiheru ini agar hasil panen dijual saja dulu di Ambon, kalau memang di Ambon sudah terpenuhi baru silahkan jual ke luar daerah," katanya lagi.

Bambang mengatakan, harapan atau permintaan itu harus disampaikan sebab ada indikasi bahwa selama ini hasil panen dari para petani di daerah ini selalu dipasarkan ke Papua dengan memanfaatkan harga di daerah itu yang lebih tinggi.

"Padahal di Ambon masih kurang, akibatnya harga di pasar Ambon tetap tinggi," ungkapnya.

Bambang mengatakan, pihaknya tahu bahwa inflasi adalah kecendrungan kenaikan harga baik itu barang maupun jasa, di Kota Ambon dan juga Kota Tual dalam lima tahun terakhir ini menunjukkan tren inflasi membaik.

"Tetapi kalau kita lihat lebih masuk ke dalam lagi, komoditi apa sebagai penyebab inflasi atau harga-harga naik, salah satunya adalah sayur mayur," ujarnya.

Ia mengaku, Kota Ambon masih kekurangan sayuran dan selama ini masih didatangkan dari Sulawesi Selatan dan juga Sulawesi Utara, sehingga pada masa-masa tertentu harganya melambung tinggi.

Karena itu, dari tahun 2014 BI Maluku sudah menginisiasi bagaimana kalau kelompok tani ini menghasilkan hortikultura, yang selama ini terjadi kekurangan agar sayur mayur akan semakin meningkat dan pasokannya banyak sehingga ketika masyarakat membutuhkan, tentu harganya tidak naik.

Acara pengukuhan Gapoktan di Desa Waiheru yang dilakukan oleh Kepala Desa Waiheru selain disaksikan oleh Pimpinan Kantor Perwakilan BI Maluku dan juga Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Ambon serta pihak terkait lainnya.

Terdapat 12 kelompok tani yang tergabung dalam satu Gapoktan, dengan lahan garapan sementara atau yang akan digarap seluas 26 hektare. (MP-5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar