Detik Nusa
Ambon, Malukupost.com - Gubernur Maluku, Said Assagaff optimistis pendapatan asli daerah (PAD) sektor kelautan dan perikanan akan meningkat dengan dilakukannya ekspor ikan tuna ke sejumlah negara yang dokumennya diterbitkn di Ambon.
"Jujur PAD sektor kelautan dan perikanan Maluku tidak sampai Rp1 miliar. Namun, dilaksanakannya ekspor ikan tuna dengan dokumen diterbitkan di Ambon, maka dipastikan PAD bakal meningkat," katanya, dikonfirmasi, Selasa (13/2).
Apalagi, potensi lestari ikan di Maluku sebanyak 3,1 juta ton/tahun dan baru dimanfaatkan 560.000 ton/tahun.
"Saya saat pembicaraan bersama Wapres, Jusuf Kalla dan sejumlah pengusaha perikanan di Jakarta, beberapa waktu lalu didorong agar potensi ikan dikelola sebanyak 1 juta ton/tahun sehingga diprediksi menyerap 100.000 tenaga kerja (Naker)," ujar Gubernur.
Para investor yang berminat menanamkan modalnya di sektor kelautan dan perikanan silahkan ke Maluku karena pengurusan administrasi dan lainnya dijamin lancar.
Tersedia juga kapasitas listrik untuk wilayah kota maupun pulau Ambon sebesar 60 Mega watt (WA).
Sedangkan, tim ekspor Maluku siap bekerja 24 jam selama tujuh hari dengan pengurusan dokumen ekspor hanya 1 jam 20 menit.
Dia mengakui, dua investor siap menanamkan modalnya untuk ekspor ikan dijadwalkan pada Maret dan April 2018.
"Syukur PT. Harta Sumudera melakukan ekspor perdana ke Sidney, Australia pada 16 Januari 2018 dan Singapura 1 Februari 2018 memanfaatkan jasa maspakai penerbangan Garuda Indoensia.
Ekspor ikan tuna segar sirip kuning (yellowfin) ke Sydney lebih dari sepuluh kilogram, sedangkan ke Singapura 54 Kg.
Sedangkan, melalui pelabuhan Yos sudarso Ambon pada 11 Februari 2018 sebanyak 12 ton tujuan Vietnam.
"Kami telah menandatangani deklarasi bersama membangkitkan ekspor Maluku pada 12 Febrauri 2018 sehingga dokumennya diterbitkan di Ambon sehingga tidak lagi di Bali, Surabaya dan Jakarta," tandas Gubernur. (MP-5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar