Lin Febrian |
General Manager PT Pertamina MOR VIII Maluku Papua, Lin Febrian, Minggu (9/12), mengatakan penyaluran Gasoline (bensin) diprediksikan mengalami kenaikan sebesar 6.3 persen dibandingkan penyaluran normal karena adanya peningkatan aktivitas kendaraan roda dua dan roda empat.
Produk Gasoil (bahan bakar diesel) mengalami peningkatan 10.6 persen dikarenakan adanya antisipasi dari PLN untuk dapat menjaga kestabilan suplai untuk pembangkit tenaga diesel di wilayah Marketing Operation Region VIII.
Kerosene (Minyak Tanah) mengalami kenaikan 5.5 persen seiring peningkatan kebutuhan masyarakat (Operasi Pasar) maupun segi industri (IRT).
Avtur (bahan bakar pesawat terbang) juga diprediksi mengalami kenaikan 9.9 persen dikarenakan aktivitas maskapai meningkat.
"Sedangkan konsumsi LPG baik di restoran dan perhotelan meningkat menjelang Libur Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, sehingga stok LPG ditingkatkan hingga 23 persen," katanya, Minggu.
Dikatakannya, dalam menjalankan tugas pengamanan stok dan memastikan kelancaran distribusi BBM dan LPG selama periode Natal dan Tahun Baru 2019, pihaknya telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) mengantisipasi lonjakan permintaan pengiriman Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG jelang Natal dan Tahun Baru.
"Satgas telah dibentuk dua pekan jelang hari raya dan berakhir 8 Januari 2019, untuk mengantisipasi lonjakan permintaan pengiriman BBM dan LPG di wilayah Maluku dan Papua," ujarnya.
Pertamina lanjutnya, juga memastikan seluruh Terminal BBM beroperasi, selain itu satgas juga memastikan kehandalan sarana dan fasilitas penerimaan, penimbunan dan penyaluran BBM di seluruh lokasi, memonitor stok BBM dan LPG di seluruh wilayah dengan sistem komputerisasi (Sistem Informasi Management Supply & Distribution).
Sebanyak 20 mobil tangki industri juga disiapkan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan dan overtime mobil tangki reguler untuk mengantisipasi lonjakan permintaan pengiriman BBM.
Lin menyatakan, Pertamina juga menyiapkan langkah antisipasi dengan menambah tonase (kapasitas muat) kapal menjadi 20 unit dan menaikkan ketahanan stok di TBBM MOR VIII Gasoline sebesar 9 persen, Gasoil sebesar 15 persen, Kerosene 15 persen dan Avtur 10 persen.
Sementara itu, untuk ketahanan pasokan LPG, Pertamina melakukan build-up stock dan menambah alokasi LPG non PSO sekitar 15 - 23 persen serta memonitor pengiriman dari supply point dan stock-in transit (dari supply point ke agen).
Pihaknya juga tetap mengoperasikan agen dan pangkalan pada periode Satgas untuk memastikan pelayanan masyarakat tetap berjalan sesuai kebutuhan.
Pertamina menunjuk 14 agen dan 28 pangkalan siaga dan memaksimalkan SPBU sebagai etalase dan stabilisator harga Elpiji 12kg dan Bright Gas 5,5kg untuk kebutuhan LPG rumah tangga di periode Natal dan Tahun Baru.
Kerjasama lanjutnya, juga dilakukan dengan Bank persepsi untuk tetap memberikan layanan selama periode libur Natal dan Tahun Baru, serta berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, TNI, POLRI, dan Hiswana Migas untuk kelancaran di periode Satgas.
"Kami juga mempersiapkan sarana fire & safety di masing-masing lokasi untuk mengantisipasi semaraknya kembang api pada saat malam tahun baru 2019, dan memastikan kepatuhan aspek HSSE (Health, Safety, Security, dan Environtment) agar proses penyaluran BBM dan LPG selama periode Satgas berjalan dengan lancar," tandas Lin. (MP-3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar