Detik Nusa
Ambon, Malukupost.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku meminta para petani bawang di Pulau Ambon tidak mematok harga tinggi kepada para pedagang agar harga penjualan di pasaran juga tidak bergerak naik.
"Tiga pekan lalu ada panen bawang di Dusun Taeno, Kecamatan Teluk Ambon tetapi para petani mau melepaskan bawangnya dengan harga Rp20.000 per kilo gram kepada pedagang," kata Kadis Perindag Maluku, Elvis Pattiselano di Ambon, Minggu (9/12).
Menurut Elvis, kalau petani bawang mematok harga tinggi seperti itu maka pedagang juga akan kesulitan menjual komoditi tersebut di pasaran karena tentunya dengan harga yang lebih besar.
"Itu terlalu mahal, sebab pedagang kalau ambil dengan harga segitu lalu berapa harga yang harus dilepas di pasaran, dan kalau harganya lebih tinggi maka konsumen juga mengeluh," ujar Elvis.
Sementara bawang dari luar daerah yang diambil pedagang hanya seharga Rp18.000 per kilo gram.
Disperindag berharap dengan adanya lahan bawang merah di Maluku sebenarnya bisa membantu menekan harga jual bawang.
"Karena kita tidak pasok dari luar lagi, seperti cabe yang sudah banyak ditanam di Pulau Ambon, Pulau Seram dan Pulau Buru maka harga di pasaran bisa dikendalikan," katanya.
Elvis juga mengakui di Kabupaten Maluku Tenggara sudah ada petani penghasil bawang namun hasil panen mereka dijual ke Papua karena biaya transportasi lebih murah ketimbang dijual ke Pulau Ambon. (MP-6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar