"Harga kopra masih murah, saya belum berani untuk menjual hasil pengeringan yang dilakukan minggu lalu sebanyak 150 kg," ujar Chaken, petani asal Pulau Seram yang ditemui di kawasan pasar Mardika Ambon sedang mencari lokasi transaksi jual beli yang baik. Sabtu (28/10).
Sudah lima lokasi transaksi yang ditemui, harganya masih sama juga Rp9.000/kg.
Chaken mengaku ingin bertahan dulu sambil menunggu mungkin saja dalam waktu dekat ada perubahan harga naik.
Dia mengatakan, kalau dijual sekarang ini dengan harga Rp9.000/kg, rasanya rugi jika dibandingkan dengan menjual kelapa langsung ke pasar dengan harga berkisar antara Rp4.000 hingga Rp5.000/buah.
Inang, seorang pembeli yang ditemui di lokasi transaksi, mengakui harga kopra sampai sekarang belum ada perubahan harga, sudah hampir satu bulan bertahan di posisi Rp9.000/kg.
"Hal yang sama terjadi pada komoditi unggulan lainnya yakni cengkih para pembeli besar dengan perhitungan lain lagi, kalau dalam jumlah yang besar mereka mematok harga Rp105.000/kg, kalau dalam jumlah yang kecil dipatok Rp103.000," ujarnya.
Situasi pasar sekarang ini seperti itu, lanjutnya, sebab mereka ini juga selalu memantau perkembangan harga di Surabaya sebagai pasar utama komoditi unggulan hasil perkebunan Maluku.
Karena itu hasil pembelian yang dilakukan di Kota Ambon maupun Maluku pada umumnya selama ini dijual lagi ke Surabaya, jadi mereka harus memantau juga perkembangan harga di Surabaya agar tidak merugi.
Sedangkan harga komoditi lainnya seperti biji pala bundar Rp57.000/kg, coklat Rp21.000/kg, fuli pala Rp120.000/kg. (MP-5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar