Selasa, 08 Mei 2018

Indeks Tendensi Konsumen Maluku Triwulan I-2018 Turun

Detik Nusa
Ambon, Malukupost.com - Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Provinsi Maluku pada triwulan I-2018 sebesar 93,57 atau terjadi penurunan kondisi ekonomi pada triwulan I tahun 2018 dengan optimisme lebih yang juga menurun dibanding dengan kondisi ekonomi pada triwulan IV-2017 (indeks sebesar 117,50).
Ambon, Malukupost.com - Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Provinsi Maluku pada triwulan I-2018 sebesar 93,57 atau terjadi penurunan kondisi ekonomi pada triwulan I tahun 2018 dengan optimisme lebih yang juga menurun dibanding dengan kondisi ekonomi pada triwulan IV-2017 (indeks sebesar 117,50).

"Jadi ITK Maluku pada triwulan I-2018 sebesar 93,57, artinya kondisi ekonomi konsumen mengalami penurunan dengan tingkat optimisme yang juga menurun dibanding triwulan sebelumnya," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Dumangar Hutauruk, di Ambon, Selasa (8/5).

Penurunan kondisi ekonomi Maluku ini didorong oleh menurun pendapatan rumah tangga (nilai indeks 93,79), serta menurun inflasi dengan konsumsi makanan sehari-hari (nilai indeks 88,16) yang mempengaruhi penurunan konsumsi rumah tangga terhadap makanan dan nonmakanan (nilai indeksnya 99,93).

Dumangar mengatakan, nilai ITK secara nasional pada triwulan I-2018 mencapai 103,83.

Jika dilihat secara provinsi di wilayah Sulampua (Sulawesi, Maluku, Papua) dapat diketahui bahwa enam dari 10 provinsi di Sulampua memiliki indeks di atas 100, dengan provinsi indeks di atas 100 antara lain Sulawesi Tengah (100,83), Sulawesi Selatan (107,39), Sulawesi Tenggara (103,77), Gorontalo (102,02), Sulawesi Barat (101,61), dan Maluku Utara (102,25).

Sedangkan provinsi dengan nilai indeks di bawah 100, antara lain Sulawesi Utara (92,69), Maluku (93,57), Papua Barat (97,70), dan Papua (97,95).

Provinsi dengan nilai ITK yang paling tinggi untuk wilayah ini terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan, dan terendah di Sulawesi Utara.

Dumangar mengatakan, nilai ITK Provinsi Maluku pada triwulan II-2018 diperkirakan sebesar 125,48.

"Ini berarti kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan mengalami peningkatan pada triwulan II-2018 dengan tingkat optimisme yang juga meningkat," katanya lagi.

Perkiraan peningkatan ITK triwulan II-2018 didorong oleh meningkat pendataan rumah tangga (nilai indeksnya 124,92) dan rencana pembelian barang tahan lama (nilai indeksnya 126,46).

Dumangar mengatakan, ITK adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik (BPS) melalui survei tendensi konsumen (STK).

"ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang," ujarnya pula.

Perkiraan pada triwulan mendatang tersebut, lanjutnya, dilakukan oleh responden/konsumen yang disediakan oleh BPS. (MP-5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar