Detik Nusa
Ambon, Malukupost.com - Pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku menjajaki kerja sama dengan Persero Perikanan Industri (Perinus) dalam rangka melakukan ekspor ikan dari Ambon, ibu kota provinsi Maluku.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua, seusai pertemuan dengan Dirut Persero Perinus, Dendi dan Dirut PT.Pelindo IV, Doso Agung, di Ambon, Rabu (28/2), mengatakan, sudah disepakati untuk menandatangani MoU dalam waktu dekat.
"Pertemuan melibatkan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis agar mempersiapkan berbagai hal terkait dengan MoU, selanjutnya kelancaran aktivitas ekspor dengan Tual sebagai pelabuhan pengumpul," ujarnya.
Ikan hasil produksi para nelayan di Kota Tual maupun kabupaten Maluku Tenggara, Kepulauan Aru, Maluku Tenggara Barat (MTB) dan Maluku Barat Daya (MBD) dikumpulkan, selanjunya diangkut kapal ke Ambon untuk penerbitan dokumen sebelum diekspor.
"Persero Perinus siap mengekspor ikan 40 kontainer/pekan yang didukung PT.Pelindo IV dengan fasilitas seperti pelabuhan, kapal, cold stroge dan lainnya," kata Zeth.
Dia mengakui, peluang kerjasama dengan Persero Perinus didukung PT. Pelindo IV ini menindaklanjuti deklarasi bersama membangkitkan ekspor Maluku di Ambon pada 12 Februari 2018.
Deklarasi bersama membangkitkan ekspor menuju Maluku jaya itu ditandatangani Gubernur Maluku, Said Assagaff, General Manager Angkasa Pura I kantor cabang bandar udara Pattimura, Amiruddin Florensius, General Manager Pelindo IV Cabang Ambon, Adi Novi Wahyudi.
Selain itu, Danlanud Pattimura, Kolonel Pnb Antariksa Anondo, Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Maluku, Hamzah, Kakanwil Bea dan Cukai Maluku, Finari Manan dan Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon, Jumrin.
Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Ambon, A.A.C. Syahid, Kadis Perhubungan Maluku, Frans Papilaya, Kadis Perindag Maluku, Elvis Pattiselano serta Kadis Kelautan dan Perikanan Maluku, Romelus Far - Far.
Deklarasi bersama itu menjamin kemudahan dan kecepatan dalam pelayanan, pengurusan dokumen serta perijinan, melayani ekspor 24 jam sehari dan tujuh hari sepekan, menyelenggarakan proses bisnis yang bersih dan bebas dari pungutan liar (Pungli) serta mendorong kesinambungan kinerja ekspor dengan memberikan prioritas pelayanan maupun fasilitas.
"OPD teknis diinstruksikan membina para nelayan seoptimalnya agar ikan yang dijual memenuhi standar ekspor didukun 13 Unit Pengelolaan Ikan (UPI) di Maluku," tandas Zeth.
Sebelumnya, PT. Harta Sumudera melakukan ekspor perdana ke Sidney, Australia pada 16 Januari 2018 dan Singapura 1 Februari 2018 memanfaatkan jasa maspakai penerbangan Garuda Indoensia.
Ekspor ikan tuna segar sirip kuning (yellowfin) ke Sydney lebih dari sepuluh kilogram, sedangkan ke Singapura 54 Kg.
Sedangkan, melalui pelabuhan Yos sudarso Ambon pada 11 Februari 2018 sebanyak 12 ton tujuan Vietnam. (MP-5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar