"Inflasi Kota Ambon naik dari 131,96 pada April 2019 menjadi 133,89 pada Mei 2019," kata Kepala BPS Maluku Dumangar Hutauruk di Ambon, Senin (10/6).
Inflasi tahun kalender Kota Ambon pada Mei 2019 sebesar 2,81 persen dan inflasi tahun ke tahun (Mei 2019 terhadap Mei 2018) sebesar 4,54 persen.
Menurutnya, inflasi terjadi di Kota Ambon akibat adanya kenaikan IHK pada enam kelompok pengeluaran yakni bahan makanan sebesar 4,36 persen, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 1,65 persen, sandang sebesar 0,28 persen, kesehatan sebesar 0,48 persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,03 persen, dan transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,62 persen.
"Hanya satu kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yakni perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,17 persen," ujar Dumangar.
Ia mengatakan komoditas yang dominan menyumbang inflasi di kota Ambon adalah angkutan udara, ikan layang, kangkung, roti manis, dan cabai merah.
Komunitas yang dominan menyumbang deflasi di Kota Ambon adalah tarif pulsa ponsel, daun singkong, batu bata, kacang panjang, dan daging ayam ras.
"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 2,91 persen dengan IHK 159,00 dan inflasi terendah terjadi di Kota Kediri sebesar 0,05 persen dengan IHK 130,10," ujarnya.
Dumangar menambahkan, dari 82 kota IHK di Indonesia pada Mei 2019 IHK Kota Ambon menduduki peringkat 58, inflasi bulanan Kota Ambon menduduki peringkat sembilan, inflasi tahun kalender Kota Ambon tiga, dan inflasi dari tahun ke tahun Kota Ambon menduduki peringkat 10. (MP-4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar