John NR. Gobai. |
Jayapura, - Sektor seni dan budaya yang berkembang di tengah masyarakat yang ada di Papua, tidak pernah diseriusi oleh Pemerintah Provinsi Papua.
Hal itu ditegaskan Anggota DPR Papua, John NR. Gobai di Kantor DPR Papua, Jumat (5/10/18).
Bahkan, legislator Papua itu membeberkan secara konkrit ketidak seriusan pemerintah daerah dengan tidak diurusnya Taman Budaya Expo Waena, Jayapura.
“Itu bukti bahwa pemerintah tidak serius terhadap kesenian baik seni tari, seni rupa, seni suara dan lainnya, termasuk kebudayaan yang dimiliki masyarakat adat Papua,“ beber Jhon Gobai di Kantor DPR Papua, Jumat (5*10/18).
Menurutnya, jika seni budaya itu diseriusi dan dikembangkan dengan baik, maka tentunya akan dirasakan dampaknya secara ekonomi bagi masyarakat Papua, bahkan termasuk untuk menjadi pendapatan asli daerah.
Bahkan tandas Gobai, jika seni dan budaya masyarakat adat ini, kurang sekali mendapatkan perhatian dari pemerintah provinsi.
“Padahal, banyak sanggar seni, tidak terurus secara benar. Gedung kesenian di Taman Imbi, juga tidak terurus, Taman Budaya di Waena tidak terurus. Itu bukti. Padahal, namanya olahraga dan seni itu dua kesatuan tidak bisa dipisahkan, tapi satu kesatuan,“ tandas John Gobai.
Namun, ia melihat hanya olahraga dan pesta-pesta kesenian yang bernuansa agama yang terus mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah.
Padahal lanjut John Gobai, masyarakat adat menginginkan agar seni dan budaya mereka tetap terjaga, dilestarikan dan dikembangkan, termasuk kerajinannya agar masih bisa dipertahankan dan seni-seni kontemporer dari pengembangan seni asli itu masih bisa eksis.
“Jika tidak, kesenian baru dan lagu-lagu baru yang ramai masuk, akan mengikis pelan-pelan kesenian dan budaya asli yang ada di Papua,“ ucapnya.
Untuk itu, John Gobai meminta gubernur Papua agar Dinas Kebudayaan tidak digabung dengan dinas lain, tetapi harus sendiri. Selain itu, Taman Budaya di Expo Waena harus segera diurus.
“Aneh bicara akan tertibkan, namun sampai sekarang tidak terealisasi. Jangan bicara mereka disana sarang penyamun, kasihan itu manusia dan bisa dibicarakan baik-baik untuk mendapatkan solusi terhadap para penghuni di sana. Apa susahnya menyisihkan 5 - 10 persen proyek perumahan itu untuk membangunkan rumah atau rusunawa bagi mereka?,“ ujarnya.
John Gobai menambahkan, jika Taman Budaya diurus dengan baik, tentu akan menjadi tempat bagi seniman dan budayawan berkreasi menampilkan seni budaya asli Papua, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang datang ke Papua, apalagi menghadapi PON XX tahun 2020. (TIARA)
Copyright ©Pasific Pos "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar