Kamis, 05 Juli 2018

Kemdikbud RI Tunjuk Blora Jadi Tuan Rumah Festival Budaya Indonesiana 2018

Detik Nusa
Mendikbud Muhajir Effendi, didampingi Dirjen Kebudayaan menerima dokumen PPKD dari Bupati Blora, usai penandatanganan MoU Platform Kebudayaan Indonesiana di Kantor Kemdikbud, Selasa (3/7/2018). (foto: dok-ib)
BLORA. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI tahun ini memilih Kabupaten Blora sebagai salah satu tuan rumah Festival Budaya bertajuk Indonesiana. Penunjukan itu dilakukan oleh Direktorat Jendral (Ditjen) Kebudayaan setelah beberapa waktu lalu melakukan survey ke Kota Barongan ini.

Sebagai tindak lanjutnya, Bupati Djoko Nugroho bersama Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga, Kebudayaan dan Olahraga (Dinporabudpar) Kabupaten Blora, Selasa (3/7/2018) lalu diundang ke Jakarta untuk melakukan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding) atau MoU tentang Platform Kebudayaan Indonesiana.

Penandatanganan dilakukan langsung oleh Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, bersama Bupati Blora Djoko Nugroho dan tujuh kepala daerah lainnya yang juga menjadi tuan rumah Indonesiana, yakni Tulungagung, Ponorogo, Kota Surakarta, Lebak, Ambon, Palu dan Kota Malang.

Usai penandatanganan MoU, dilanjutkan penyerahan dokumen Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) oleh enam kepala daerah kepada Mendikbud untuk dijadikan sebagai strategi pemajuan kebudayaan nasional. Diantaranya Blora, Ponorogo, Tulungagung, Kota Malang, Palu, dan Ambon.

Menurut Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, penandatanganan MoU ini sebagai dasar penguatan kerjasama pelaksanaan Festival Budaya Indonesiana yang akan dilaksanakan di masing-masing daerah.

“Festival budaya berpotensi menjadi ajang untuk menguatkan karakter bangsa. Festival-festival budaya juga dapat menjadi wahana untuk menumbuh kembangkan identitas warga agar terciptanya kepercayaan diri bangsa dan sifat saling menghargai untuk menguatkan persatuan-kesatuan bangsa,” ucap Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Selasa (3/7/2018).

Selain itu, festival budaya memiliki potensi yang bukan hanya mengangkat keunikan daerah, tapi juga ketersambungan daerah. Lebih jauh, festival budaya juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat secara holistik.

“Pengembangan platform Kebudayaan Indonesiana merupakan kegiatan yang kompleks dan berkesinambungan, dilaksanakan sekaligus pada tingkat nasional dan daerah serta pada tataran tata kelola dan penyelenggaraan,” lanjutnya.

Bupati Blora Djoko Nugroho dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Dirjen Kebudayaan yang telah memilih Kabupaten Blora sebagai tuan rumah festival budaya Indonesiana sekaligus sebagai daerah prioritas penyusunan PPKD Tahun 2018.

“PPKD ini akan kami jadikan dasar dalam perencanaan pembangunan kebudayaan di Kabupaten Blora. Terimakasih Pek Menteri dan Pak Dirjen,” ucap Bupati di hadapan Mendikbud, Dirjen Kebudayaan dan jajarannya.

Sementara itu, menyoal budaya Blora. Bupati Djoko Nugroho menyampaikan bahwa budaya di Kabupaten ujung timur Jawa Tengah ini sangat dipengaruhi dengan kondisi geografis wilayahnya yang sebagian besar merupakan hutan jati.

“Hutan jati yang terhampar luas hampir separuh wilayah Blora sangat mempengaruhi kebudayaan masyarakatnya.seperti seni barongan sosok gembong amijoyo penjaga hutan jati wengker, tari tayub, lantas teknologi tradisional yang memanfaatkan kayu jati seperti sumur goak, saradan, penambangan rakyat, gerobak. Demikian juga dengan kulinernya yang disajikan dengan daun jati, sampai kuliner ungker,” papar Bupati.

Menurut Bupati, kebudayaan harus dijaga dan dilestarikan karena merupakan tata nilai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Negara atau daerah yang kebudayaannya tetap terjaga dan lestari pasti akan maju pembangunannya. Lihat saja Jepang, China, Yoagyakarta, dan Bali. Kami berharap kedepan, dengan budaya Blora akan lebih maju lagi,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinporabudpar Blora, Drs. Kunto Aji mengatakan bahwa Festival Budaya Indonesiana yang akan dilaksanakan di Blora berupa Festival Folklor Blora dengan tema “Cerita dari Blora”.

“Festival ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan September, dengan mengeksplore kekayaan seni budaya dan tradisi Kabupaten Blora. Selain itu Blora juga akan ketempatan event International Gamelan Festival yang terpusat di Solo. Mohon doa dan dukungannya, semoga bisa berjalan lancar dan membuat Blora semakin kuncara,” terangnya singkat. (res-infoblora)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar