Sabtu, 05 Mei 2018

PERAN KAUM MILENIAL DI DUNIA POLITIK

Detik Nusa
Dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada era sekarang secara langsung telah menjembatani serta memudahkan kaum milenial untuk mengupdate informasi, berita,dan ilmu pengetahuan secara luas. Dalam hal ini juga melihat perkembangan dari kaum milenial yang tengah berlangsung bisa kita lihat dari kemauan dan semangat juang dalam memasuki kancah perpolitikan menjadi sebuah pertanda yang baik sebagai penerus dan disamping hal tersebut juga telah terlihat dari sisi kedudukan kaum milenial di era reformasi saat ini semakin memperjelas proses perpindahan tonggak kepemimpinan dalam dunia politik.
Oleh
Yusril Toatubun

Dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada era sekarang secara langsung telah menjembatani serta memudahkan kaum milenial untuk mengupdate informasi, berita,dan ilmu pengetahuan secara luas.

Dalam hal ini juga melihat perkembangan dari kaum milenial yang tengah berlangsung bisa kita lihat dari kemauan dan semangat juang dalam memasuki kancah perpolitikan menjadi sebuah pertanda yang baik sebagai penerus dan disamping hal tersebut juga telah terlihat dari sisi kedudukan kaum milenial di era reformasi saat ini semakin memperjelas proses perpindahan tonggak kepemimpinan dalam dunia politik.

Kaum milenial sendiri memiliki keuntungan dimana terlahir pada zaman (90an) yang sudah dengan mudahnya hari ini dapat memperoleh informasi dengan cepat berkat hadirnya teknologi yang mempermudah kaum milenial untuk menerima informasi dari berbagai situs maupun berita terkini yang dihadirkan dalam berbagai bentuk.

Yang namanya politik tentu ada (power struggle) dan persaingan antar kelompok yang memiliki visi dan tujuan berbeda dari segi pemahaman maupun segi penglihatan secara penalaran mengenai politik itu sendiri, sehingga membuat kaum milenial harus mampu beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada, dalam dalam waktu yang bersamaan juga harus mampu merawat idealisme mereka sehingga terjaminnya politik yang santun dan bermartabat.

Menurut salah satu filsuf besar dunia dari yunani yakni “Aristotels” dalam dalam pengetahuannya yang dituangkan dalam karyanya yang berjudul (Politics - Aristotels) “Manusia pada dasarnya adalah mahluk politik” atau (Zoon Politicon)
Artinya manusia adalah mahluk masyarakat atau mahluk Negara atau ahluk berpolitik yang mencapai kesempurnaannya hanya dalam bermasyarakat atau bernegara.

Berangkat dari pemaham menurut aristotels kita juga sebagai makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan kontrak sosial dan hubungan interaksi social maka menjadi sangat penting untuk kaum milenial dapat mempelajari atau menekuni ilmu politik agar dapat memahami hakikat dari politik itu sendiri dan tujuan dari politik itu sendiri.

Sebagai pemegang tonggak kepemimpinan selanjutnya kaum milenial juga harus sadar secara penuh bahwa politik sangat menentukan kehidupan bermasyarakat dan juga kehidupan bernegara, terlepas dari dogma yang sering kita dengar bahwa politik adalah hal yang kotor apalagi politik adalah suatu urusan dimana orang saling menaklukan demi kekuasaan maupun jabatan serta tujuan hal ini harus dihilangkan sebab menjadi kendala yang nantinya akan terbawa ke tonggak kepemimpinan selanjutnya.

Menurut Machiavelli dalam bukunya; "II Principle" yang artinya "Raja" atau buku pelajaran untuk “Raja” Machiavelli menjelaskan bahwa "Politik" dan "Moral" adalah dua perihal yang berbeda dan tidak memiliki hubungan keterkaitan sama sekali, yang diperhitungkan hanyalah kesuksesan dalam tujuan berpolitik sehingga  raja harus meniadakan moral pada urusan politik.

Baginya dalam politik adalah bagaimana kita memperbesar kekuasaan, memperebut kekuasaan, menaklukan lawan, dan bertindak  tanpa moral adalah cara ideal untuk mendapatkan kekuasaan dan cara yang tepat untuk melanggengkan kepemimpinan hingga menjadi suatu cara yang sering kita ketahui yakni; “menghalalkan segala cara untuk mendapatkan atau mencapai tujuan politik itu sendiri.”

Dari sisi ini bisa kita bedakan bahwa politik bukanlah hal menklukan untuk berkuasa melainkan politik adalah cara untuk membuat kontrak social atau membuat tujuan tertentu dalam usaha usaha bermasyarakat dan bernegara maka telah menjadi keharusan  bagi kaum milenial untuk mengenalk politik itu secara baik agar tidak menjadi cara ayang salah pengunaan maupun salah dalam segi pemahaman dan pencernaan.

Sebagai kaum milenial dengan segala permasalahan politik yang hari ini hadir dan membanjiri publik kaum milenial harus kuat dan tangkap dalam menganalisis sebab akibat suatu permasalahan atau disintegrasi yang terjadi dalam suatu negeri karena disintegrasi maupun ekonomi, politik, budaya serta pendidikan memiliki hubungan yang erat dengan kebijakan dan tujuan politik suatu masyarakat dalam Negara.

Milenial harus hadir sebagai solusi dalam negeri ketika melihat suatu permasalahn yang muncul dan dengan segala kemampuannya harus mapu sebagai secara keintelektualan dan moralitas sebagai penerus yang bisa dipercayakan masyarakat dan amanah dalam menjalakan atau nantinya memegang peran penting dalam bernegara.

Maka politik menjadi ilmu yang harus bisa disatukan dalam moralitas manusia moralitas agama dan moralitas kehidupan yang berbudaya sehingga politik tersebut menghasilkan nilai-nilai yang bermanfaat serta menjadi suatu kemajuan dalam cerminan kedewasaan kita berpolitik¸ keputusan dan tujuan politik menjadi hal terpenting dalam kehidupan maka ideologi serta cara untuk mencapai ideology harus dibentuk sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan selalu mempunyai keterkaitan dengan moralitas sebagai manusia.

Milenial akan menjadi kebanggan tersendiri bila mampu memahami politik dalam tindakan maupun dalam pemikiran sebab jika berhasil mengarahkan politik kea rah perubahan yang lebih baik akan menjadi nilai khusus tersendiri bagi masyarakat dalam melihat kaum penerus bangsanya.

Penulis: Anggota dari Organisasi “FINE” Forum Intelektual Nuhu Evav) Malang
Kader HMI cabang Malang 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar