Pembangunan akan dilaksanakan oleh Direktorat Jendral Perhubungan Udara, Kemenhub dengan rencana anggaran Rp 80 miliar. Seperti yang diuangkapkan Direktur Bandar Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Bintang Hidayat, saat dihubungi Minggu (15/4/2018).
Ia menyatakan bahwa pihaknya telah mengajukan anggaran senilai Rp 80 miliar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) 2019 untuk membangun dan mengaktifkan kembali bandara yang ada di Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini. Sebelumnya pada Jumat (13/4/2018) ia telah menerima dokumen aset Bandara Ngloram dari Kementerian ESDM di PPSDM Migas Cepu, Kabupaten Blora.
Dari dana sebesar itu , senilai Rp 40 miliar akan digunakan untuk pelebaran dan perpanjangan landasan. Jika sebelumnya panjang dan lebar landasan mencapai 900 meter dan 30 meter, akan ditingkatkan menjadi 1.350 meter dan lebar 40 meter.
Adapun, sisa anggaran sebesar Rp 40 miliar akan digunakan untuk mengerjakan proyek lainnya seperti pelapisan di landasan pacu, pembangunan apron (tempat parkir pesawat), pengadaan dan pengawasan pagar area sisi udara bandara serta renovasi perluasan gedung terminal.
“Pembebasan lahannya nanti kami minta bantuan dari Pemkab Blora maupun Pemprov Jawa Tengah. Saat ini master plan nya sedang dibuat sehingga nanti bisa diketahui lahan mana saja yang akan dibebaskan. Kami targetkan akan bisa beroperasi di akhir 2020, karena pembangunannya dimulai 2019,” ucap Bintang Hidayat.
Ketika ditanya kapan pelaksanaangroundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan Bandara Ngloram, pihaknya belum bisa menyebutkan tanggalnya. Pasalnya, menurut Bintang Hidayat, peletakan batu pertama pembangunan bandara biasanya akan dihadiri Presiden.
“Kami jadwalkan awal 2019, tinggal nanti lihat jadwal Pak Presiden. Biasanya beliau selalu ingin hadir dalam groundbreaking bandara,” lanjutnya.
(baca berita sebelumnya : klik - Diserahkan ke Kementerian Perhubungan, Bandara Ngloram Dibangun 2019)
(baca berita sebelumnya : klik - Diserahkan ke Kementerian Perhubungan, Bandara Ngloram Dibangun 2019)
Sementara, di tahun 2018 ini sebagai tahap awal akan dilakukan pemagaran aset yang ada sebelum dilakukan perluasan pembebasan lahan. Diketahui bersama, lahan Bandara Ngloram yang tadinya milik Kementerian ESDM ini sudah lama mangkrak setelah tidak beroperasi sejak tahun 1980 an. Kini akan diaktifkan kembali oleh Kementerian Perhubungan. (res-infoblora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar