Senin, 09 April 2018

DanaLaut Gelar Penyaluran Perdana Pinjaman Modal Kerja Bagi Petani Rumput Laut Di Malra

Detik Nusa
Langgur, Malukupost.com - DanaLaut adalah suatu platform/ wadah yang mempertemukan para penggiat usaha di bidang kelautan mulai dari pelaku budidaya hingga ke industri pengolahan dengan para penyedia dana dari berbagai kalangan, selain itu DanaLaut memfokuskan pembiayaannya kepada sektor maritim dan ekosistemnya. Termasuk didalamnya adalah pelaku Budidaya, pedagang kecil dan menengah, dan pengolahan produk hasil laut. DanaLaut juga melakukan analisa mendalam disertai scoring kepada para calon peminjam yang telah tergabung ke dalam Koperasi / Kelompok Tani dan Nelayan yang telah bekerjasama dengan DanaLaut. Untuk Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), DanaLaut menyerahkan bantuan penyaluran perdana Pinjaman modal kerja bagi para petani rumput laut yang tergabung dalam Koperasi Petani dan Nelayan (Koptanel) Elomel, Ohoi Sathean. Penyerahan secara simbolis di sela-sela acara pembukaan Rapat Anggota Tahunan Koptanel Elomel Tahun Buku 2017, yang dipusatkan di Lokasi Pasar Tradisional Jab Faan, Ohoi Faan, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) Senin (9/4).
Langgur, Malukupost.com - DanaLaut adalah suatu platform/ wadah yang mempertemukan para penggiat usaha di bidang kelautan mulai dari pelaku budidaya hingga ke industri pengolahan dengan para penyedia dana dari berbagai kalangan, selain itu DanaLaut memfokuskan pembiayaannya kepada sektor maritim dan ekosistemnya. Termasuk didalamnya adalah pelaku Budidaya, pedagang kecil dan menengah, dan pengolahan produk hasil laut.

DanaLaut juga melakukan analisa mendalam disertai scoring kepada para calon peminjam yang telah tergabung ke dalam Koperasi / Kelompok Tani dan Nelayan yang telah bekerjasama dengan DanaLaut.

Untuk Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), DanaLaut menyerahkan bantuan penyaluran perdana Pinjaman modal kerja bagi para petani rumput laut yang tergabung dalam Koperasi Petani dan Nelayan (Koptanel) Elomel, Ohoi Sathean.

Penyerahan secara simbolis di sela-sela acara pembukaan Rapat Anggota Tahunan Koptanel Elomel Tahun Buku 2017, yang dipusatkan di Lokasi Pasar Tradisional Jab Faan, Ohoi Faan, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) Senin (9/4).

Direktur Utama DanaLaut, Niko Ardiansyah mengatakan, pihaknya menyediakan akses pembiayaan yang aman dan transparan sehingga petani rumput laut bisa mendapatkan akses ke permodalan dengan cara mempertemukan petani rumput laut dengan para penyedia pinjaman.

“Kami sudah beberapa kali datang ke Maluku Tenggara, dan kami keliling beberapa tempat ternyata potensinya sangat luar biasa,” ujarnya.

Menurut Ardiansyah, berdasarkan informasi yang diperoleh, beberapa tahun yang lalu ada masa kejayaan dimana produksi rumput laut di Malra luar biasa melimpah, namun karena beberapa hal diantaranya masalah harga dan masalah penyakit sehingga produktivitasnya sempat menurun

“Karena itu kami melihat bahwa rumput laut ini adalah potensi yang harus dikembangkan lagi, dan kami berkomitmen mengajak teman-teman untuk mengembangkan dan sekaligus membangkitkan gairah produksi rumput laut disini lagi,”ungkapnya.

Ardiansyah katakan, hal tersebut karena potensi dan lahannya masih banyak yang kosong, petaninya masih banyak yang ingin berkontribusi maksimal, dan hasilnya juga masih dibutuhkan oleh industri rumput laut.

“Kami akan memberikan bantuan-bantuan pembiayaan dalam bentuk perlengkapan produksi (tali, sampan dan lain-lain) itu kami biayai, termasuk kami akan berikan upah lebih awal (dana awal) karena mengingat perawatan rumput laut itu selama 45 hari. Jadi selama dua bulan pertama itu kami biayai, setelah itu dari hasil rumput laut tersebut akan berputar terus,”tandasnya.

Ardiansnyah katakan, selain pembiayaan juga akan dilakukan pendampingan. Hal itu karena pihaknya ingin membuat rumput laut disini standarnya internasional bukan saja standar lokal. Standar internasional dimaksud agar dapat diekspor ke negara manapun bisa masuk

“Kami butuh kerjasama yang totatalitas dengan para petani disini, artinya kami bisa membantu dalam bentuk pembiayaan dan pendampingan, tetapi kami juga butuh totalitas dari para petani rumput laut disini,”paparnya.

Ardiansyah menambahkan, totalitas dimaksud artinya kalau penyakit pada rumput laut bisa terjadi dari alam, juga bisa jadi karena petani tersebut mungkin ada yang kurang perhatian dalam perawatan rumput laut.

“Untuk itu kami ingin kita semua berkomitmen penuh, karena diberikan bantuan biaya awal dan perlengkapan, hasilnya nanti juga akan dinikmati oleh masyarakat atau petani disini,”katanya.

Dijelaskan Ardiansyah, terkait periode pinjaman, rata-rata itu 1 sampai 2 tahun. Pihaknya juga menerapkan sistem target produksi. Misalnya petani A meminjam sekian rupiah, maka perusahaan akan memberikan dia sekian meter tali, dan itu ada target produksi.

“Misalnya, anggaplah sekian ton, kalau para petani lebih cepat diatas sekian ton maka itu jadi milik mereka penuh mereka,” tandasnya.

Ardiansyah menambahkan, dalam tahun ini pihaknya menyiapkan modal hingga sepuluh miliar untuk disebarkan, tentunya tidak akan tergesa-gesa, karena dana 10 Miliar tersebut harus tepat guna.

“Kami juga mengundang banyak investor disini, maka kita ingin menumbuhkan kepercayaan satu sama lain, jadi bukan hanya investor yang percaya petani tapi petani juga harus percaya kepada investor, karena sistem kita adalah bagi hasil, dan kita tidak pakai bunga. Jadi, sistem bagi hasil ini diharapkan tidak akan membertakan petani,” katanya.

“Proyek ini akan menjadi proyek percontohan nasional yang pertama kali dilakukan oleh DanaLaut. Untuk itu, kami akan melakukan penyerahan bantuan kepada seluruh Koptanel di Malra,” katanya lagi. (MP-11)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar