Detik Nusa
Ambon, Malukupost.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat inflasi di Kota Ambon pada Februari 2017 sebesar 0,67 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 127,43.
"Dari 82 kota IHK di Indonesia, inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 1,05 persen dengan IHK 131,65 terendah terjadi Kota Palangkaraya sebesar 0,04 persen dengan IHK 127,64," kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Dumangar Hutauruk di Ambon, Kamis (1/3).
Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Medan sebesar 0,96 persen dengan IHK 136,82 dan terendah terjadi di Kota Lubuklinggau sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 129,79.
Menurut Dumangar, dari 82 kota IHK di Indonesia pada Februari 2018 IHK Kota Ambon menduduki peringkat 76, inflasi bulanan Kota Ambon menduduki peringkat 3, inflasi tahun kalender Kota Ambon juga menduduki peringkat 14, dan inflasi tahun ke tahun Kota Ambon menduduki peringkat 78.
"Inflasi di Kota Ambon terjadi karena adanya kenaikan IHK pada semua kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 1,64 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,14 persen, perumahan, listrik, gas, dan air, dan bahan bakar sebesar 0,04, kelompok sandang sebesar 0,94 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,69 persen," katanya.
Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,00 persen, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,81 persen.
"Di bulan Februari 2018, komoditi-komoditi dalam paket komoditas IHK Kota Ambon yang mengalami kenaikan harga memberikan sumbang atau andil terhadap inflasi Kota Ambon sebesar 1,4573 persen sedangkan komoditi-komoditii yang mengalami penurunan harga memberikan andil bagi inflasi Kota Ambon sebesar -0,7828 persen," ujarnya.
Komoditas yang menyumbang inflasi Kota Ambon adalah ikan layang, telepon seluler, angkutan udara, daging ayam ras, dan batu bata/batu tela. Komoditas yang menyumbang deflasi adalah cabai rawit, kangkung, ikan selar, kacang panjang, dan cabai merah. (MP-4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar