Selasa, 02 Januari 2018

Ditangkap karena Narkoba, Kecantikan Jennifer Dunn Bikin Gagal Fokus

Detik Nusa

Infoteratas.com  - Mengenakan baju tahanan berwarna oranye dengan nomor 09, kecantikan Jennifer Dunn bikin gagal fokus. 



Wajah Jennifer Dunn terlihat bening karena sering melakukan perawatan.

Netizen pun memuji kecantikan Jennifer Dunn yang terlihat bening dan terawat tersebut.







Kira-kira berapa ya bujet perawatan wajah Jennifer Dunn?




Jennifer Dunn Sempat Kesal karena Sabu Tak Sesuai Pesanan

Jennifer Dunn ditangkap polisi karena terjerat kasus narkotik. Dia kedapatan memesan sabu untuk merayakan malam pergantian tahun 2018.

Polisi menyebut Jennifer Dunn sudah melakukan pemesanan narkotika jenis sabu sebanyak 10 kali kepada seorang kurir narkotika berinisial FS dalam setahun belakangan. Pemesanan terakhir kepada FS justru berakhir dengan penangkapan terhadap dirinya oleh pihak kepolisian. 

Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvin mengatakan, awalnya Jennifer yang akrab dipanggil Jedun memesan sabu sebanyak satu gram saat transaksi dengan FS melalui telepon genggam. 


Pemesanan sabu dengan istilah 'barang' itu dilakukan pada Sabtu (30/12) lalu, namun Jedun hanya mendapatkan 0,4 gram dari FS. 

"Jadi awalnya itu JD memesan satu gram tetapi FS hanya memberikan 0,5 gram. Saat digunakan JD mengetahui bahwa ternyata barang itu hanya sebesar 0,4 gram," kata Calvin di Mapolda Metro Jaya, Selasa (2/1).

Lihat juga: Sambil Cengengesan, Jennifer Dunn Akui Menyesal
Calvin melanjutkan, Jedun mengetahui kekurangan jumlah narkotika tersebut dari kualitasnya dan barang yang terbilang sedikit saat diterima. 

Dia tetap menggunakan sabu tersebut pada Minggu (31/12) sekitar pukul 09.00 WIB. 

Jedun yang merasa kesal karena mendapat barang tak sesuai pesanan, kemudian kembali menghubungi FS untuk meminta barang sesuai dengan jumlah yang dipesannya. Dia dan FS lalu berencana bertemu di restoran cepat saji.

"Dia agak kesal makanya dia hubungi lagi 'mana lagi barangnya'," ucap Calvin menirukan Jedun. Jumlah sabu yang berkurang itu, kata Calvin karena FS sengaja memotongnya untuk diberikan kepada BL yang juga konsumennya.

"Jadi runutannya itu FS nerima barang dari K yang sekarang menjadi DPO, setelah itu dia akan memberikan sabu itu kepada JD dan BL. FS ini (curang) karena dia menyimpan untuk diberikan kepada BL," ucapnya.

Saat ini BL masih menjadi DPO. Selain BL terdapat juga seorang berinisial T yang kerapkali mendapatkan barang dari FS. 

Setelah dihubungi Jennifer Dunn, FS menjanjikan untuk membawakan lagi 0,6 gram sabu yang dijanjikan kepada Jedun sekitar pukul 14.00 WIB. 

Mereka yang biasanya tidak pernah bertatap muka akhirnya memutuskan untuk bertemu di restoran cepat saji dengan membawa seorang anak yang diduga anak dari Jedun. Namun, FS saat itu sudah ditangkap oleh pihak kepolisian.

Dari FS lah polisi mendapat informasi soal Jennifer Dunn. Polisi lalu bergerakmenangkap Jedun di kediamannya di Jalan Bangka, Jakarta Selatan. 

Penangkapan itu diduga disaksikan oleh orangtua dan anak Jedun. Di lokasi polisi menemukan sebuah sedotan yang digunakan untuk sabu dan satu telepon genggam berisi percakapan dia dengan FS. 

Beda Pengakuan

Polisi sendiri masih belum bisa memastikan berapa kali Jennifer Dunn memesan sabu kepada FS. Pasalnya, kata Calvin, kedua pihak memberikan keterangan berbeda.

Jedun mengaku hanya melakukan transaksi sebanyak tiga kali kepada FS dalam waktu setahun belakangan. Sementara FS mengaku sudah bertransaksi dengan Jedun sebanyak 10 kali dalam satu tahun belakangan. 

"Kami akan konfrontir keduanya karena ada dua pengakuan yang berbeda," tuturnya. 

Lihat juga: Ditangkap Polisi, Jennifer Dunn Gagal 'Nyabu' di Tahun Baru
Kepolisian juga belum dapat memutuskan apakah Jedun akan menjalani rehabilitasi atau tidak. 

Jennifer Dunn dan FS diancam dengan Pasal 114 ayat 1 subsider ayat 112 ayat 1 juncto Pasal 132 ayat 1 Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Keduanya mendapatkan ancaman lima tahun kurungan penjara.(Febriyantino Nur Pratama, detik.com/Gloria Safira Taylor , CNN Indonesia.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar