Senin, 25 Desember 2017

Pesta Kembang Api Semarakkan Perayaan Natal Di Ambon

Detik Nusa
Ambon, Malukupost.com - Pesta kembang api serta konvoi kendaraan bermotor mewarnai perayaan Natal di Kota Ambon, ibu kota Provinsi Maluku, Senin (25/12) dini hari. Nyala dan letusan kembang api mulai terlihat dan ramai mewarnai angkasa Kota Ambon, tepat pukul 00.001 WIT, menandai perayaan peristiwa kelahiran Yesus Kristus sang Juru Selamat di ibu kota provinsi Maluku tersebut. Sekitar 30 menit sebelum pesta kembang api, situasi dan kondisi Kota Ambon tampak lengang, karena warga Kristiani berada di rumah untuk berdoa bersama keluarganya masing-masing, kendati sesekali masih terdengar letusan kembang api yang ditembakkan ke angkasa.
Ambon, Malukupost.com - Pesta kembang api serta konvoi kendaraan bermotor mewarnai perayaan Natal di Kota Ambon, ibu kota Provinsi Maluku, Senin (25/12) dini hari.

Nyala dan letusan kembang api mulai terlihat dan ramai mewarnai angkasa Kota Ambon, tepat pukul 00.001 WIT, menandai perayaan peristiwa kelahiran Yesus Kristus sang Juru Selamat di ibu kota provinsi Maluku tersebut.

Sekitar 30 menit sebelum pesta kembang api, situasi dan kondisi Kota Ambon tampak lengang, karena warga Kristiani berada di rumah untuk berdoa bersama keluarganya masing-masing, kendati sesekali masih terdengar letusan kembang api yang ditembakkan ke angkasa.

Sebelumnya ribuan umat Kristiani dari berbagai denominasi memadati gedung gereja, Balai Kerohanian (BK), Kathedral dan Paroki, sejak Minggu (24/12) petang hingga malam untuk mengikuti ibadah persiapan menyambut kelahiran Yesus Kristus tersebut.

Dentuman kembang api diselingi petasan terdengar silih berganti menandai suka cita umat Kristiani menyambut peristiwa Juru Selamat dunia, terdengar di seluruh penjuru Kota Ambon.

Pesta kembang api dan petasan yang berlangsung lebih dari satu jam tersebut membuat angkasa di ibu kota provinsi Maluku tertutupi kabut asap.

Ribuan warga tumpah ke jalan-jalan utama di Kota Ambon untuk merayakan sukacita dan kegembiraan Natal dengan menyalakan kembang api dan petasan.

Anak-anak di beberapa sudut kota juga terlihat asik menembakkan meriam yang terbuat dari kaleng bekas, membuat suasana malam Natal tersebut menjadi meriah.

Sedangkan ribuan warga juga tumpah ruah memenuhi jalan-jalan utama untuk berkonvoi dengan kendaraan bermotor, membuat arus lalu lintas di beberapa ruas jalan utama di Ambon menjadi macet. Kebanyakan warga menggunakan sepeda motor yang telah dicabut saringannya, sehingga bunyi motornya 'meraung-raung' sangat memekakan telinga.

Ratusan personel Polri dibantu TNI yang telah bersiaga sejak Minggu (24/12) petang, terlihat sibuk mengatur arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan, guna mencegah kemacetan, sekaligus mengimbau warga untuk tidak melakukan aksi balapan.

Mengantisipasi kemacetan arus lalu lintas yang lebih parah, aparat kepolisian juga melakukan penyekatan di beberapa kawasan, terutama membatasi kendaraan yang akan masuk ke pusat kota untuk berkonvoi.

Aksi konvoi kendaraan bermotor sambil meniup terompet menjadi tontonan menarik bagi warga lainnya yang terlihat bergerombol di pinggir jalan sambil berjabatan tangan dan menyampaikan salam Natal.

Sementara itu, kidung Natal dan lagu rohani juga terdengar dari lokasi pemukiman warga Kristiani, di mana kebanyakan diputar dengan menggunakan sound sistem berkapasitas besar, sebagai bentuk luapan kegembiraan menyambut Natal.

Aparat kepolisian dengan menggunakan sepeda motor maupun mobil berusaha mengimbau warga untuk membubarkan diri dan tidak melakukan aksi balapan liar, melalui pengeras suara.

Namun imbauan tersebut tidak diindahkan oleh para pengendara motor yang umumnya adalah anak muda. Bahkan sebagian di antaranya melakukan aksi konvoi tanpa menggunakan helm pengaman.

Pada ruas jalan tertentu, aparat kepolisian dan TNI membarikade jalan dan menutup akses bagi kendaraan bermotor dari kawasan luar kota agar tidak masuk ke pusat kota.

Penutupan ruas jalan diantaranya pada pertigaan kawasan Mardika-Batu Merah, Kecamatan Sirimau serta pertigaan Batu Gantung, Talake dan Air Salobar, Kecamatan Nusaniwe, sehingga warga dari luar kota yang menggunakan kendaraan bermotor menjadi tertahan dan tidak bisa masuk ke pusat kota. (MP-3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar