Detik Nusa
Ambon, Malukupost.com - Tim patroli gabungan Polri bersama TNI mengamankan perayaan malam Natal di Kota Ambon dengan menyusuri berbagai lokasi yang dianggap rawan terjadi konflik antarwarga sesuai instruksi Kapolda Maluku, Irjen Pol Deden Juhara.
"Kalau jumlah personel gabungan yang dikerahkan untuk pengamanan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 di seluruh wilayah Maluku mencapai 3.000 orang yang tergabung dalam Operasi Lilin 2017," kata Kapolda Maluku Irjen Pol Deden Juhara di Ambon, Minggu (24/12).
Patroli gabungan yang menggunakan sepeda motor dan bersenjata itu memasuki berbagai titik keramaian di Kota Ambon dan sekitarnya sejak sore hingga malam hari dan diwarnai pesta kembang api tepat pukul 24.00 WIT.
Untuk wilayah Polres Ambon dan Pulau-Pulau Lease sendiri, dikerahkan 1.300 personel gabungan TNI dan Polri dan dinas instansi terkait dalam operasi tersebut, termasuk dilibatkannya unsur lain seperti Satpol PP dan Pramuka.
Polda juga menyiapkan pos-pos pelayanan yang diisi aparat TNI, Polri, Dinas Perhubungan, maupun Dinas Kesehatan di pintu-pintu pelabuhan laut dan udara serta berbagai lokasi yang menjadi pusat-pusat keramaian.
Untuk Operasi Lilin Siwalima tahun 2017, Polda Maluku mendirikan 39 pos pelayanan ditambah dua pos pelayanan terpadu yang melibatkan unsur TNI, Polri, serta instansi terkait seperti Dishub, Jasa Raharja, Dinas Kesehatan.
"Sebelum ibadah Natal dimulai, aparat keamanan telah melakukan pemeriksaan pada setiap rumah ibadah, kemudian ditempatkan aparat gabungan termasuk Satpol PP dan Pramuka selama umat menjalankan ibadahnya," kata Kapolda.
Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKBP AKBP Sutrisno Hady mengatakan pengamanan malam Natal telah disiapkan 1.300 personel gabungan yang disebarkan pada berbagai lokasi tempat peribadatan dan pusat-pusat keramaian lainnya.
"Personel gabungan baik dari unsur Polda Maluku, Polres Ambon, serta Kodim 1504 Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease," katanya.
Sistem pengamanan yang telah disiapkan pihak polres adalah menyebar petugas keamanan di seluruh gereja yang melaksanakan ibadah malam Natal maupun pada saat malam pergantian tahun, termasuk melakukan pendekatan dengan berbagai elemen masyarakat.
Skenario pendekatan itu bertujuan agar pada perayaan malam Natal maupun tahun baru agar tidak terjadi konsentrasi massa pada satu titik saja. (MP-2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar