Minggu, 26 November 2017

Semakin Maju, Samin Kini Dijadikan Model Literasi Budaya dan Teknologi

Detik Nusa
Kesenian lesung terus dilestarikan ibu-ibu sedulur sikep (samin) di tengah kemajuan zaman, Selasa (21/11/2017). (foto: dok-ib)
BLORA. Sedulur sikep (Samin) yang dulu digambarkan sebagai sebuah komunitas yang terbelakang dan susah menerima kemajuan zaman, perlahan lahan kini berubah. Mereka mulai mengenal teknologi, namun tetap berpegang pada ajaran leluhur dan jatidiri kebudayaan lokal.

Seperti yang dilakukan sedulur sikep di Kampung Samin Dukuh Blimbing, Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong. Masyarakat di kampung ini sudah banyak mengalami kemajuan dan dibekali berbagai ketrampilan untuk meningkatkan perekonomiannya.

Sejak setahun lalu, ibu-ibu di kampung ini telah diajari ketrampilan membatik, mengolah aneka makanan ringan dan lainnya. Sedangkan para pemudanya juga diberikan pelatihan sablon dan beternak. Semua itu dilakukan beriringan dengan pekerjaan pokok mereka, yakni bertani.

Seni dan budaya tradisional juga terus dilestarikan dengan menggelar sarasehan bulanan di Pendopo Samin, yang salah satunya mempertunjukkan seni lesung dan parikan jawa oleh ibu-ibu. Bahkan perkampungan yang dipimpin sesepuh Mbah Pramugi Prawiro Wijoyo ini telah memiliki Taman Bacaan Masyarakat, layaknya perpustakaan umum yang terkoneksi dengan internet.

Berkat perkembangan yang positif tersebut, pada hari Selasa (21/11/2017) lalu Kampung Samin Dukuh Blimbing ditetapkan menjadi Model Literasi Budaya dan Teknologi oleh Pusat Pengembangan Paud dan Dikmas Jawa Tengah yang diresmikan langsung oleh Bupati Djoko Nugroho.

Didampingi Mbah Pramugi Prawiro Wijoyo, Kepala Pusat Pengembangan Paud dan Dikmas Jawa Tengah Bpk. Ir. Djayeng Baskoro M.Pd, dan Ketua SKB Blora Nuril Huda SP, MM, Bupati merasa bangga dengan kemajuan yang terjadi di Kampung Samin Dukuh Blimbing.

Bupati Djoko Nugroho meresmikan model literasi budaya dan teknologi komunitas adat di kampung Samin Blimbing, Sambongrejo, Selasa (21/11/2017). (foto: dok-ib)
Ia juga mengapresiasi kemajuan literasi budaya dan teknologi yang ada. Menurutnya, sedulur sikep (Samin) di Desa Sambogrejo saat ini sudah banyak mengalami kemajuan namun tetap menjaga budaya lokal.

“Disini kebudayaan bisa bersinergi dengan kemajuan teknologi. Masyarakat Samin sudah bisa membatik, membuat sablon, dan mempunyai perpustakaan yang terkoneksi dengan internet. Namun nilai kearifan lokalnya tetap terjaga dengan baik. Ini harus terus dipertahankan,” ucap Bupati.

Adapun Kepala Pusat Pengembangan Paud dan Dikmas Jawa Tengah Bpk. Ir. Djayeng Baskoro M.Pd menyatakan bahwa pihaknya sebagai perwakilan Pemerintah Jawa Tengah sangat mendukung pengembangan literasi budaya dan teknologi di komunitas adat Samin Dukuh Blimbing, Sambongrejo.

“Komunitas adat Sedulur Sikep (Samin) disini merupakan aset pelestarian budaya lokal, sehingga perlu dikembangkan sesuai dengan kemajuan teknologi dengan tanpa meninggalkan budaya aslinya. Komunitas Samin ini mungkin satu satunya komunitas adat yang sudah mengenal jaringan internet di Indonesia. Harapannya fasilitas ini bisa menunjang kemajuan pendidikan dan iptek bagi kalangan adat Samin,” terangnya.

Pihaknya juga berharap kedepan Kampung Samin di Blora ini bisa menjadi salah satu tujuan wisata budaya yang diandalkan di Jawa Tengah bahkan Indonesia. 

Untuk diketahui, kampung samin yang letaknya berada di tengah hutan jati ini juga sudah banyak dijadikan sebagai lokasi studi budaya oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri, seperti Unnes Semarang, UNY Yogyakarta, UNS Solo dan Unesa Surabaya.  (res-infoblora)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar