Rabu, 16 Januari 2019

Dianggarkan 858,7 Miliar, Proyek Nasional Bendungan Randugunting Disosialisasikan

Detik Nusa
Kepala BBWS Pemali Juana menerangkan rencana pembangunan Bendungan Randugunting di hadapan Bupati dan masyarakat Kecamatan Japah, utamanya Desa Kalinanas dan Gaplokan. (foto: dok-ib)
BLORA. Tak lama lagi Kabupaten Blora akan memiliki bendungan besar yang akan dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR). Bendungan itu adalah Bendungan Randugunting yang masuk rencana strategis nasional di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Agar proses pembangunan bendungan nantinya berjalan lancar, Ditjen Sumber Daya Air Kemen PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana terlebih dahulu menyelenggarakan sosialisasi kepada jajaran Pemkab Blora dan masyarakat.

Sosialisasi dilaksanakan di Pendopo Kantor Kecamatan Japah, Rabu (16/1/2019), dengan dihadiri Bupati Djoko Nugroho, jajaran Forkopimda Blora, OPD terkait, Forkopimcam Japah, para Kepala Desa, perangkat dan masyarakat terdampak.

Tidak hanya dari Kabupaten Blora saja, pihak BBWS Pemali Juana juga mengundang jajaran pemerintahan dari Kabupaten Pati dan Rembang dalam kegiatan sosialisasi ini. Pasalnya bendungan yang akan dibangun di Kecamatan Japah ini nantinya untuk irigasi pertanian di wilayah Kecamatan Kayen (Pati) dan Kecamatan Sumber (Rembang).

Kepala BBWS Pemali Juana, Ir. H Ruhban Ruzziyatno, MT dalam acara sosialisasi itu menyampaikan bahwa pembangunan Bendungan Randugunting ini merupakan proyek strategis nasional yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.

“Ada 65 bendungan yang dibangun di seluruh Indonesia sebagai penunjang infrastruktur pertanian. Salah satunya adalah Bendungan Randugunting yang akan dibangun di Kabupaten Blora ini. Kami mohon doa dan dukungan dari Bapak Bupati dan jajarannya bersama seluruh masyarakat untuk menyukseskan proyek besar ini,” ucap Ir. H Ruhban Ruzziyatno, MT.

Sementara itu, Kepala Seksi Danau dan Bendungan BBWS Pemali Juana, Wisnu Widoyono, mengatakan bahwa proyek Bendungan Randugunting ini akan memakai lahan seluas 205 hektar yang berada di wilayah dua desa, yakni Desa Kalinanas dan Desa Gaplokan, Kecamatan Japah.

“Pekerjaan akan dilaksanakan oleh rekanan yakni PT. Wijaya Karya yang akrab disebut WK, bersama dengan PT Andesmont Sakti (KSO) yang kontraknya telah ditandatangani pada 8 November 2018 lalu dengan nilai kontrak Rp 858.798.433.000,00,” ungkapnya.

“Dana sebesar itu bersumber dari APBN Tahun Jamak 2018-2022, dengan waktu pelaksanaan selama 1460 hari kalender dan masa pemeliharaan 365 hari kalender,” lanjutnya.

Peta luas Bendungan Randugunting yang akan dibangun di wilayah Desa Kalinanas dan Desa Gaplokan Kecamatan Japah. (foto: dok-ib)
Menurutnya, bendungan ini berfungsi untuk menampung air hujan pada saat musim penghujan sehingga pada saat kemarau bisa difungsikan untuk irigasi pertanian yang meliputi wilayah Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati.

“Luas genangannya adalah 187,19 hektar dengan daya tampungan normal sebanyak 10,40 juta meter kubik air. Selain untuk irigasi, bendungan ini juga untuk penyedia air baku yang bisa dimanfaatkan untuk PDAM. Blora akan mendapat jatah debit air 100 liter per detik,” ucap Wisnu Widoyono.

Bupati Djoko Nugroho yang berkesempatan hadir langsung dalam acara sosialisasi ini mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Pusat dan Kementerian PUPR yang telah memilih Blora sebagai lokasi proyek besar seperti bendungan Randugunting ini.

“Blora tahun ini ada dua proyek bendungan nasional, yakni Bendungan Randugunting ini dan Bendungan Karangnongko. Randugunting di Japah tapi irigasinya untuk Pati dan Rembang. Begitu juga Karangnongko yang akan membendung sungai Bengawan Solo di Kecamatan Kradenan, namun airnya untuk Ngawi dan Bojonegoro. Inilah Indonesia, kita kesampingkan ego sektoral daerah untuk kepentingan nasional. Pasti Blora nanti akan dapat pahala yang besar karena bisa menolong beberapa Kabupaten tetangga,” ujar Bupati disambut tepuk tangan hadirin.

Terkait Bendungan Randugunting, Bupati berencana akan mengembangkannya menjadi daya tarik wisata baru yang ada di Kecamatan Japah.

“Tidak dapat aliran air irigasinya tidak apa-apa. Nanti kita tata sebagai daya tarik wisata agar bisa menguntungkan untuk Blora. Apalagi tadi disampaikan Blora juga mendapatkan jatah air baku sebanyak 100 liter per detik, jadi bisa dimanfaatkan untuk PDAM wilayah Japah dan sekitarnya. Saya akan surati Pak Menteri agar sekalian dibangunkan jaringan air bersihnya,” lanjut Bupati.

Karena bendungan akan dikerjakan multi years sampai tahun 2022, maka Bupati meminta BBWS Pemali Juana bersama kontraktor pelaksana bisa memperkerjakan warga sekitar, utamanya warga Desa Kalinanas dan Desa Gaplokan. Jika itu benar dilakukan, maka warga di kedua desa itu tidak ada yang menganggur. (res-infoblora)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar