"Jadi di Maluku juga dilakukan untuk mendukung ketersediaan pangan di tahun 2019," ujarnya seusai peluncuran operasi pasar yang dibuka oleh Sekda Maluku Hamin Bin Taher di lokasi gudang Air Salobar Ambon, Kamis (3/1).
Ia berharap harga beras di pasar-pasar di Kota Ambon maupun Maluku pada umumnya tetap stabil.
Dia mengatakan, stok beras yang ada di gudang Perum Bulog Maluku sampai saat ini sebanyak 14.000 ton, dimana 12.000 ton adalah jenis medium dan 2.000 sisanya adalah beras premium.
Di samping itu, ada gula 4300 ton, minyak goreng 103.000 liter, dan terigu 4500 kilogram.
"Khusus untuk launching operasi pasar tahun 2019 harganya sama dengan yang terjadi di tahun 2018 yakni Rp10.000/Kg, jadi harga jual di pasar Rp10.000, hal ini disebabkan harga tebus di Bulog sebesar Rp8.900/Kg, untuk beras operasi pasar, lain hal dengan beras komersial yakni premium juga ada tetapi harganya Rp11.500/Kg," ujarnya.
Arif mengatakan, kegiatan operasi pasar ini atau ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga pangan ini kemungkinan besar sampai dengan bulan Maret 2019 dilaksanakan sebab memasuki bulan April sudah musim panen khususnya di daerah sentra produksi.
"Kita di Maluku tidak, jadi kita di Maluku masih menunggu keputusan pasti apakah kegiatan ini di Maluku hanya sampai dengan bulan Maret atau sampai Desember sama dengan tahun 2018 lalu," ujarnya.
Jadi mudah-mudahan sepanjang tahun di Maluku tetap melaksanakan operasi pasar untuk tetap menjaga ketersediaan dan juga harga khususnya beras.
"Ketersediaan stok beras Bulog Maluku biasanya hingga tiga bulan kedepan guna menyalurkan, jadi rata-rata tiap bulan itu 3.000 ton, dengan demikian minimal 9.000 ton harus terjaga, begitu kurang kita minta tambah lagi. (MP-4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar