Detik Nusa
The United Liberation Movement for West Papua mengatakan, kelompok separatis yang menewaskan puluhan orang awal pekan ini bukan kriminal.
16 orang mayat telah ditemukan dari dataran tinggi Papua, di mana pembantaian setidaknya 24 pekerja konstruksi Indonesia diyakini telah terjadi pada hari Minggu (1/12).
Tentara Pembebasan West Papua bertanggung jawab atas pembunuhan pada hari Rabu, yang diklaim para pekerja adalah militer Indonesia yang menyamar.
Benny Wenda, ketua United Liberation Movement mengatakan, Tentara Pembebasan tidak membunuh warga sipil seperti yang dilakukan militer Indonesia.
(Baca ini: Pemimpin Kemerdekaan West Papua Meminta untuk Tenang, Terkait Peristiwa di Nduga)
Dia mengatakan, orang Papua telah hidup bersama ribuan migran Indonesia selama lebih dari lima dekade tanpa konflik.
Wenda mengatakan, dirinya prihatin dengan laporan tentang pembunuhan tetapi mengklaim mereka belum diverifikasi dan tidak ada yang harus disalahkan.
Posted by: Admin
Copyright ©Radio NZ "sumber"
Hubungi kami di E-Mail 📧: tabloid.wani@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar