Kamis, 08 November 2018

Puron Wenda Diminta Menyerah

Detik Nusa
SALAMAN: Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Martuani Sormin, M.Si., didampingi Sekda Lanny Jaya, Christian Sohilait saat bersalaman dengan anggota DPRD Lanny, Andur Tabuni di aula kantor Bupati Lanny Jaya, Rabu (7/11).

*Kapolda Pimpin Pengejaran KKB Pimpinan Puron Wenda

Jayapura -- Kapolda Papua Irjen Pol. Drs. Martuani Sormin, M.Si., akan memimpin langsung pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Puron Wenda di Lanny Jaya. Dimana sejak empat hari terakhir, Kapolda Martuani Sormin sudah berada di Lanny Jaya.

Kapolda Papua Irjen Pol. Drs. Martuani Sormin, M.Si., menegaskan bahwa Polri sesuai prosedur datang bukan untuk membuat masyarakat ketakutan. Namun, sebagai anggota Polri tugasnya adalah melindungi. Untuk itu, mantan Kadiv Propam Polri ini meminta masyarakat untuk tidak boleh takut.

Menurutnya, penangkapan terhadap Puron Wenda sudah diperhitungkan dengan baik, sehingga dirinya berharap jangan sampai ada warga Balingga yang menjadi korban akibat ulah kelompok tersebut.

“Kelompok Puron Wenda tidak boleh semena-mena atau meminta bahan makanan dengan memaksa kepada masyaraka. Untuk itu, Polri akan terus melakukan pengejaran terhadap kelompok Puron Wenda,” tegasnya.

Selama ini, pihaknya melakukan upaya persuasif melalui tokoh masyarakat. Namun Puron Wenda tidak menanggapinya, sehingga akan lakukan upaya paksa.

Menurut Sormin, kehadiran aparat keamanan di Distrik Balingga untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat agar dapat melaksanakan aktivitas seperti biasa. Untuk itu, dirinya mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga Lanny Jaya agar pembangunan bisa berjalan dengan aman dan baik.

Saat terjadi penembakan terhadap tukang ojek, Kapolres Lanny Jaya menurut Martuani Sormin meminta izin untuk mengambil jenazah tersebut pada malam hari, namun dirinya tidak memberikan izin mengambil jenazah pada malam hari.

“Saya minta pagi hari baru ambil. Sebab kami tidak akan menyusahkan masyarakat. Saya tahu masyarakat sudah susah sehingga kita tidak akan menyusahkan masyarakat dan kami tidak melibatkan masyarakat mengambil jenazah dan hanya tim yang melakukan itu. Apa yang kita takutkan, benar terjadi. Karena kita ditembak saat mengevakuasi jenazah tukang ojek yang ditembak KKB,” sesalnya.

Untuk jenazah 2 orang anggota KKSB yang tertembak menurutnya, sudah diserahkan dan dibakar (kramasi).

Mengenai kedatangannya ke Lanny Jaya, Martuani Sormin mengatakan, dirinya ingin memastikan tidak susah dan ia akan sendiri memimpin operasi (pengejaran KKB) ini.

“Saya tidak mau beri napas sedikit pun untuk dia (Puron Wenda,red). Saya sudah koordinasi dengan Sekda dan saya meminta masyarakat harus percaya kepada polisi. Kita tidak mau menyakiti masyarakat,”katanya.

Martuani Sormin menegaskan bahwa kelompk ini membuat dan merasa dirinya hebat serta membuat seolah-olah sebagai pemerintah di Lanny Jaya. Untuk itu, dirinya menekankan kepada masyarakat untuk tidak mendengar perintah siapapun dari kelompok itu kecuali bupati yang menjadi kepala daerah.

“Pemerintahan tertinggi di Lanny Jaya itu bupati, wakil bupati dan OPD di lingkungan Pemda Lanny Jaya. Termasuk kepala kampung, karena lambang di dada kepala kampung ada burung Garuda dan tugas kepala kampung itu berat,”tegasnya

Dengan simbol negara di dada, kepala kampung menurutnya wajib menjaga masyarakatnya. Martuani Sormin mengaku tidak memaksakan kepala kampung untuk melawan mereka, tetapi aparat TNI-Polri yang ada di Lanny Jaya yang akan melawan mereka. “Kalau sudah dibersihkan jangan lagi ada yang
masuk dan membuat kericuhan seperti ini di Distrik Balingga, kepala kampung harus lawan,” pintanya.

“Untuk memberantas atau menangkap kelompok ini itu tanggungjawab saya, sehingga kalau sudah dilakukan tidak boleh lagi Balingga atau distrik lainnya yang dijadikan tempat persembunyian oleh siapapun,” pungkasnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengakui bahwa Kapolda Papua memimpin langsung pengejaran terhadap Puron Wenda dan kawan-kawan. Ini merupakan bentuk keseriusan Polri khususnya Polda Papua dalam menangani KKB di Papua.

Lanjut Kamal, anggota juga telah menguasai tiga daerah yakni Melagineri, Balinnga dan Jewele yang merupakan markas dari kelompok tersebut. “Tiga titik yang menjadi daerah lintasan mereka bahkan tempat Puron Wenda berada sudah dikuasai anggota kepolisian,” jelasnya.

Kamal meminta agar Puron Wenda bersama anggotanya yang berjumlah sekira 40 orang untuk menyerahkan diri. Sebab dengan segala risiko, Kapolda beserta anggota yang ada di lapangan akan segera menangkap Puron dalam keadaan hidup atau mati.

“Tak ada batas waktu yang ditentukan, yang jelas sampai Puron tertangkap. Jika dia tidak menyerahkan diri secara baik-baik, maka akan kami buru dan menangkapnya dalam keadaan hidup maupun mati,” paparnya.

Dirinya meminta masyarakat jika terjadi kegiatan kepolisian maka masyarakat tidak berada di luar rumah, hal ini untuk mengantisipasi agar masyarakat tidak menjadi sasaran peluru nyasar.

Terkait situasi di Lanny Jaya menurut Kamal, sudah kondusif pasca tewasnya tukang ojek yang ditembak KKB pimpinan Puron Wenda, dimana aktivitas masyarakat setempat sudah berjalan seperti biasa.

Ditambahkan, dalam kunjungannya ke Lanny Jaya, Kapolda juga melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat Distrik Balingga.

Perwakilan Tokoh Masyarakat dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa pihaknya telah memberitahukan kepada masyarakat Balingga agar tidak keluar Balingga. Sebab aparat keamanan TNI-Polri dan pemerintah akan melakukan pengejaran terhadap KKB pimpinan Purom Wenda.

Secara terpisah, Sekda Lanny Jaya Christian Sohilait meminta masyarakat yang berprofesi sebagai tukang ojek di Lanny Jaya untuk tidak beroperasi sementara waktu di daerah Popome, Balingga, Mageneri dan Tiomneri.

“Sebenarnya kami tidak melarang langsung tapi harus diwaspadai. Karena 1 orang jadi korban maka efeknya bagi kita sangat berat. Sebab semua peristiwa ada di Tiom dan saya merasakan bagaimana kita menderita, efeknya yang menderita rakyat.”jelasnya. (fia/jo/nat)


Copyright ©Cepos "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar