Kamis, 08 November 2018

Guyub Rukun, Ormas Islam di Blora Bersatu Kawal Tegaknya NKRI

Detik Nusa
Ormas Islam dan jajaran Forkopimda bersilahturahmi guna menjalin kesepakatan dalam menjaga keamanan dan keutuhan NKRI. (foto: dok-ib)
BLORA. Menyikapi kejadian di Garut pada saat peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober lalu yang berujung keresahan umat dan maraknya berita hoax, disikapi Pemerintah Kabupaten Blora dengan menggelar silahturahmi antar ormas Islam dengan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Silahturahmi dilaksanakan Jumat (2/11/2018) di Pendopo Rumah Dinas Bupati yang dibuka langsung oleh Bupati Djoko Nugroho, dihadiri jajaran Forkopimda, Kemenag, Kesbangpol, Forkopimcam se Kabupaten Blora, FKUB dan para pimpinan Ormas Islam yang masing-masing beserta anggotanya. Diantaranya MUI, NU, Muslimat, Muhmamadiyah, LDII, Al Ausath, GP Ansor, Banser dan Kokam.

Dalam silahturahmi itu, Bupati menyampaikan rasa terimakasih karena seluruh ormas Islam di Kabupaten Blora bersedia hadir untuk bersama-sama menyatakan sikap atas kejadian di Garut beberapa waktu lalu. Menurutnya ada beberapa sikap yang diambil untuk disepakati bersama agar Blora tetap aman dan kondusif.

Pernyataan sikap itu dibacakan oleh Bupati Djoko Nugroho diikuti oleh jajaran Forkopimda dan pimpiunan ormas Islam se Kabupaten Blora.

“Berdasarkan pertemuan Forkopimda dengan para pimpinan Ormas Islam di Kantor Kemenag beberapa hari lalu, maka telah disepakati dan ditandatangani tiga sikap yang akan dilakukan. Yakni yang pertama sepakat menjaga kondusifitas Kabupaten Blora dengan tidak mudah terprovokasi dan terpancing isu yang membuat atau menimbulkan kegaduhan,” ucap Bupati.

Bupati Djoko Nugroho membacakan pernyataan sikap dari gabungan ormas islam yang telah ditandatangani. (foto: res-bla)
“Kedua kita sepakat akan menjaga sinergitas dengan stakeholder bersama elemen masyarakat Kabupaten Blora untuk menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Dan yang ketiga kita sepakat apabila ada masalah hukum harus ditangani sesuai dengan prsedur hukum yang berlaku, lanjut Bupati.

Dari tiga sikap itu, Bupati ingin Blora yang terdiri dari berbagai ormas Islam ini selalu aman dan kondusif. Selain itu juga belajar menghargai perbedaan dan toleransi sehingga bisa terwujud kebersamaan dan kerukunan antar ormas Islam, maupun antar umat beragama.

“Inilah Indonesia yang terdiri dari beragam perbedaan. Namun dengan perbedaan itulah yang membuat Indonesia indah dan kuat. Kita sepakat ya untuk tetap bersatu di tengah perbedaan oragnisasi demi Blora khususnya dan NKRI,” pungkas Bupati.

Usai penyataan sikap, dilanjutkan dengan hiburan dagelan Jolang dan Ririn yang diiringi gamelan jawa dari paguyuban Among Raos serta sanggar Cahyo Sumirat. Hiburan yang disampaikan sarat dengan nilai nilai persatuan, nasinalisme dan kebangsaan.

Perwakilan Ormas LDII, Mochamad Iskak, merasa senang bisa mengikuti kegiatan silahturahmi antar ormas Islam di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora. Menurutnya ini adalah acara yang bagus untuk mengompakkan seluruh ormas guna bersatu menjaga keamanan Blora, dan menjaga keutuhan NKRI. (res-infoblora)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar