Minggu, 07 Oktober 2018

Vanuatu Mengangkat Isu Persoalan West Papua di PBB

Detik Nusa
Duta Besar Vanuatu untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Odo Tevi.
New York -- Masalah West Papua terus diangkat oleh Vanuatu di Majelis Umum PBB ke-73 dengan saling menjawab pada sesi Hak Jawab antara Vanuatu dan Indonesia.

Duta Besar Vanuatu untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Odo Tevi membuat pernyataan bahwa Vanuatu menjalankan Hak Tanggungan untuk menjawab pernyataan Indonesia, (1/10).

“Vanuatu setuju dengan Indonesia, bahwa tuduhan pelanggaran HAM yang meluas, sistematis dan kelalaian hak-hak sipil, sosial dan politik, ekonomi serta budaya tidak dapat dianggap enteng,” kata Dubes Vanuatu, Tevi.

"Ketika organisasi Masyarakat Sipil Papua dan Organisasi Hak Asasi Manusia Internasional seperti Amnesty International, melaporkan dengan ketekunan besar kepada PBB, kasus-kasus pelanggaran HAM berat, sangat penting bahwa tuduhan ini diperiksa dan diselidiki secara menyeluruh oleh mekanisme yang relevan dengan Hak Asasi Manusia."

(Lihat ini: Vanuatu Memperjuangkan Penentuan Nasib Sendiri untuk New Caledonia dan West Papua)

Dia mengatakan ini adalah alasan dasar mengapa Vanuatu menyambut berita tentang kunjungan Pelapor Khusus PBB ke Papua tahun lalu tentang hak semua orang untuk menikmati standar kesehatan fisik dan mental tertinggi yang dapat dicapai.

“Pelapor Khusus dapat melihat dengan mata kepala sendiri bahwa Papua kurang di belakang bagian lain Indonesia dalam banyak aspek. Namun, mantan Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia mengatakan dalam pernyataan terakhirnya di Dewan Hak Asasi Manusia bahwa ia khawatir bahwa meskipun keterlibatan positif oleh pihak berwenang dalam banyak hal, undangan Pemerintah Indonesia ke kantor untuk mengunjungi West Papua masih belum dihormati.

“Vanuatu akan mendorong Indonesia untuk memperbarui undangannya, kali ini ke Komisi Hak Asasi Manusia yang baru, untuk mengatur kunjungan ke Papua oleh Komisi Hak Asasi Manusia, dan akan berlangsung dalam waktu dekat.

“Ini penting untuk memberikan penilaian obyektif terhadap isu-isu Hak Asasi Manusia di West Papua. Penting juga bagi badan ini untuk mengetahui bahwa Vanuatu tidak sendirian dalam mengangkat masalah ini di PBB, tetapi juga anggota lain.

“Secara historis, Vanuatu menentang pelanggaran Hak Asasi Manusia, dekolonisasi, dan kesalahan apartheid yang selalu kuat dan karena alasan ini, Vanuatu akan terus melakukan hal yang sama,” ujar Tevi menyimpulkan.
__________
....Tanggapan Indonesia akan diterbitkan.


Posted by: Admin
Copyright ©DailyPostVU "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar