Kamis, 12 Juli 2018

Dinkes MTB Diminta Serius Sikapi Kekurangan Stock Tabung Oksigen

Detik Nusa
Ambon, Malukupost.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) diminta serius menyikapi kebutuhan kesehatan di Pulau Larat, Kecamatan Tanimbar Utara, dalam hal ini masih kurangnya stok tabung oksigen yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. D. Anatototi. Pasalnya kekurangannya stock oksigen yang ada di rumah sakit satu-satunya di pulau Larat, Kecamatan Tanimbar Utara tersebut, membuat pelayanan kesehatan terganggu. Bahkan ada masyarakat yang meninggal karena tidak tersedianya tabung oksigen atau habis.
Ambon, Malukupost.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) diminta serius menyikapi kebutuhan kesehatan di Pulau Larat, Kecamatan Tanimbar Utara, dalam hal ini masih kurangnya stok tabung oksigen yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. D. Anatototi.

Pasalnya kekurangannya stock oksigen yang ada di rumah sakit satu-satunya di pulau Larat, Kecamatan Tanimbar Utara tersebut, membuat pelayanan kesehatan terganggu. Bahkan ada masyarakat yang meninggal karena tidak tersedianya tabung oksigen atau habis.

Ketua DPC Partai NasDem Tanimbar Utara, Yance Lokra mengatakan, tidak tersedianya tabung oksigen terlihat saat pasien Esau Laritmase Guru SMA 1 Tanimbar Utara, yang menderita penyakit Hipertensi (darah tinggi), dibawah ke Rumah Sakit beberapa waktu lalu, namun nyatanya oksigen yang diperlukan untuk membantu pernafasan pasien, tidak ada tersedia di Rumah Sakit yang dibanggakan-banggakan masyarakat Larat ini.

Tidak tersediannya tabung oksigen, bukan hanya terjadi di Rumah Sakit, namun di seluruh puskesmas di kecamatan Tanimbar.

“Setelah mengetahui tidak adanya tabung oksigen di Rumah Sakit, kami berupaya mencari ke puskesman terdekat namun sama saja, tidak ada stock tabung oksigen,”ungkapnya di Ambon, Kamis (12/7).

Menurut Lokra, ironisnya obat untuk menurunkan darah tinggi juga tidak tersedia di Rumah Sakit maupun Puskesmas yang ada di kecamatan Tanimbar Utara. Akibatnya, nyawa Laritmase tidak bisa tertolong (meninggal).

Lokra meminta Pemerintah Kabupaten MTB untuk memperhatikan serta menyikapi hal itu secara serius, sehingga kedepan tidak ada lagi masyarakat yang meninggal karena tidak tersedianya peralatan kesehatan maupun obat yang diperlukan.

“Kalau pemerintah tidak mengantisipasi hal ini dengan cepat, maka akan lagi masyarakat yang meninggal,”pungkasnya. (MP-7)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar