Kamis, 10 Mei 2018

Rupiah Tembus 14.000 per Dolar AS, Bagaimana Strategi Pemulihan?

Detik Nusa
Petugas tengah menghitung uang rupiah menggunakan mesin di Bank BUMN, Jakarta, Selasa (17/4). Rupiah siang ini melemah dibandingkan tadi pukul 09.00 WIB di level Rp 13.771 per dolar AS
Tekanan terhadap rupiah tak berhenti dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan pada Senin (7/5) sore, rupiah menembus level 14.000 per dolar Amerika Serikat (AS), terendah sejak Desember 2015.

Mengutip data Bloomberg, rupiah hilir mudik di kisaran 14.004 per dolar AS-14.053 per dolar AS sepanjang perdagangan Selasa (8/5). Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah dipatok di angka 14.036 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 3,67 persen.

Ekonom Maybank Indonesia Juniman menjelaskan, jika dilihat dari data historis, pelemahan rupiah sebenarnya sudah dimulai sejak Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan atau 7-day Reverse Repo Rate sebanyak dua kali pada Agustus dan September tahun lalu dari 4,75 persen menjadi 4,25 persen.

“Sejak memotong suku bunga dua kali di tahun lalu, sudah terjadi capital outflow (dana keluar). Rupiah melemah, dan itu artinya investor tidak mau suku bunga rendah,” kata dia saat dihubungi Liputan6, Selasa (8/5).

Sementara tren saat ini, diakui Juniman, negara-negara maju dan berkembang cenderung menaikkan suku bunga acuannya dibanding ke arah menurunkan. Kondisi tersebut berbeda dengan tahun lalu.

“Selisih suku bunga BI dengan suku bunga AS semakin menyempit. Jadi, suka tidak suka, menaikkan suku bunga menjadi pilihan logis buat BI untuk menahan pelemahan rupiah,” dia menjelaskan.

Juniman menambahkan, kenaikan suku bunga acuan merupakan instrumen paling efektif menahan mata uang rupiah semakin terpuruk lebih dalam.

“Kalau naik (suku bunga acuan) di bulan ini, maka capital outflow bisa tertahan dan ada peluang rupiah bisa menguat lagi setelah investor sudah price in ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed bulan depan,” tuturnya.


Copyright ©Liputan6 | Metro Merauke "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar