Kamis, 17 Mei 2018

Kapolres Ambon: Sinergitas Tiga Pilar Wujudkan Kamtibmas Kondusif

Detik Nusa
Ambon, Malukupost.com - Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKBP Sutrisno Hadi Santoso menyatakan, sinergitas tiga pilar Bhabinkamtibmas, Babinsa dan perangkat desa dan negeri di Ambon merupakan upaya mewujudkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif.
Ambon, Malukupost.com - Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKBP Sutrisno Hadi Santoso menyatakan, sinergitas tiga pilar Bhabinkamtibmas, Babinsa dan perangkat desa dan negeri di Ambon merupakan upaya mewujudkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif.

"Babinsa, Bhabinkamtibmas serta kepala desa atau raja merupakan garda terdepan mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif, yakni upaya pencegahan aksi terorisme," katanya saat rapat konsolidasi pengamanan kamtibmas, di Ambon, Selasa (15/5).

Menurut dia, kondisi instabilitas sosial yang terjadi di masyarakat perkotaan berdampak pada meningkatnya rasa kekhawatiran masyarakat dalam beraktifitas.

Pentingnya perwujudan stabilitas Kamtibmas yang kondusif, tidak hanya menjadi keinginan aparat penegak hukum, tetapi juga bagi masyarakat. Karena itu dibutuhkan terjalinnya hubungan yang sinergis dalam mengupayakan terwujudnya kondisi Kamtibmas yang stabil guna mendukung pembangunan nasional.

"Aparat kepolisian bertugas menjaga dan memelihara Kamtibmas, tetapi tanpa dukungan masyarakat adalah tindakan sia-sia, khususnya ditengah-tengah beragam keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh Polri," katanya.

Kapolres menjelaskan, yang terjadi saat ini di masyarakat adalah sikap tidak peduli dengan lingkungan sekitar.

"Yang terjadi di masyarakat saat ini tidak mengenal siapa tetangga terdekat, pekerjaannya apa, anaknya berapa dan lainnya. Tanpa kita sadari ketidaksigapan kita itu menjadi faktor penunjang terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Ia mengatakan, komitmen bersama tiga pilar dapat wujudkan lingkungan bebas dari gangguan kamtibmas. Yang terpenting adalah sejauh mana peran ketua Rukun Tetangga (RT) untuk mengenali warganya.

"Gangguan kamtibmas terjadi karena ketidaksigapan dalam melihat siatuasi di lingkungan, karena itu butuh komitmen bersama tiga pilar untuk wujudkan desa bebas dari gangguan kamtibmas," tandasnya.

Kapolres menambahkan, jelang bulan Ramadhan gangguan kamtibmas yang paling dekat dengan masyarakat khususnya generasi muda yakni minuman keras serta aksi balap liar.

"Selesai shalat tarawih banyak anak muda yang melakukan aksi balap liar, yang kurang etis adalah pakai baju koko,sorban lalu balap, hal ini tentu mengganggu kenyamanan orang lain, hal ini harus menjadi perhatian bersama terutama orang tua," katanya. (MP-3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar