Kamis, 03 Mei 2018

Inflasi Ambon April 2018 Sebesar 0,62 Persen

Detik Nusa
Ambon, Malukupost.com - Inflasi di Kota Ambon pada April 2018 sebesar 0,62 persen, dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditi dalam paket komoditas Indeks Harga Konsumen sebesar 0,2777 persen.
Ambon, Malukupost.com - Inflasi di Kota Ambon pada April 2018 sebesar 0,62 persen, dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditi dalam paket komoditas Indeks Harga Konsumen sebesar 0,2777 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku di Ambon, Kamis (3/5) menyampaikan, inflasi yang terjadi di Kota Ambon per April 2018 sebesar 0,62 persen. Sedangkan nilai inflasi tahun ke tahun (April 2018 terhadap April 2017) tidak jauh berbeda, hanya 0,68 persen.

"Paket komoditas IHK yang mengalami kenaikan harga memberikan sumbangan inflasi pada April 2018, sebesar 0,2777 persen. Sedangkan komoditi yang mengalami penurunan dan mempengaruhi inflasi adalah -0,8126 persen," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Dumangar Hutahuruk.

Menurut dia, inflasi terjadi pada lima kelompok pengeluaran, yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebanyak 0,20 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen.

Kemudian kelompok sandang sebesar 0,46 persen, kelompok kesehatan 0,09 persen, dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebanyak 0,15 persen.

"Komoditas yang dominan mendorong inflasi di Kota Ambon adalah bawang merah, ikan selar, baju kaos berkerah untuk anak, angkutan udara dan bensin," katanya.

Berbeda dengan nilai inflasi yang berada pada angka 0,62 persen, kata Dumangar, deflasi yang terjadi di Kota Ambon per April 2018 adalah 0,53 persen dipengaruhi oleh dua kelompok pengeluaran.

Dua kelompok pengeluaran itu meliputi, kelompok bahan makanan 2,64 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebanyak 0,15 persen.

"Selama satu bulan terakhir telah terjadi penurunan IHK dari 127,25 pada Maret 2018 menjadi 126,57 pada April 2018," katanya.

Untuk kota Indeks Harga Konsumen (IHK) lainnya di Maluku, yakni Kota Tual, kata Dumangar, telah terjadi penurunan IHK yang lebih tinggi dari 150,50 pada Maret 2018 menjadi 147,10 pada April 2018, sehingga ada deflasi sebesar 2,26 persen.

Deflasi terjadi karena adanya penurunan IHK sebanyak 6,71 persen pada kelompok bahan makanan dan 0,19 persen pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan.

Komoditas dominan yang menyumbang deflasi adalah ikan kembung, ikan ekor kuning, daun singkong, ikan layang dan ikan kakap putih.

Sementara itu, inflasi yang terjadi di Kota Tual per April 2018 sebesar -4,05 persen dan inflasi tahun ke tahun (April 2018 terhadap April 2017) adalah 2,82 persen.

Inflasi terjadi pada kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebanyak 0,62 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,12 persen, kelompok sandang 0,01 persen, kelompok kesehatan 0,92 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01 persen.

Komoditas yang dominan mendorong inflasi di Kota Tual adalah kontrak rumah, enbal gepe, rokok kretek filter, bawang merah dan lengkuas.

"Komoditi dalam paket Komoditas IHK Kota Tual yang mengalami kenaikan harga memberikan sumbangan inflasi sebanyak 0,7767 persen. Sedangkan komoditi yang mengalami penurunan dan memberikan andil bagi inflasi sebesar -3,0325 persen," kata Dumangar. (MP-4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar