Sabtu, 12 Mei 2018

Gempa Bumi Tektonik Berkekuatan M 3,6 Guncang Blora, Kedalaman 8 Km

Detik Nusa
Sabtu sore tadi wilayah Blora bagian barat daya diguncang gempa dengan kekuatan M 3,6 berkedalaman 8 km. (foto: ilustrasi)
BLORA. Warga Kabupaten Blora, khususnya yang berada di Kecamatan Ngawen, Banjarejo, Kunduran, Japah dan sekitarnya pada Sabtu sore (12/5/2018) sekitar pukul 17.00 WIB dibuat kaget karena adanya getaran gempa. Warga setempat sempat panik merasakan gempa beberapa detik, yang kerap disebut lindu.

“Getarannya lumayan terasa tadi. Banyak warga yang keluar karena panik. Namun tidak sampai membuat bangunan rumah retak atau roboh. Baru kali ini merasakan lindu sekuat ini,” ucap Agus, salah satu warga Ngawen saat dihubungi Sabtu petang.

Sementara itu, berdasarkan keterangan pers yang diterima Info Blora dari Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dr. Daryono, S.Si, M.Si, menyatakan bahwa gempa yang terjadi di Kabupaten Blora adalah gempa tektonik.

Keterangan BMKG tentang gempa Blora di akun twitternya. (foto: dok-ib)
“Gempa terjadi pukul 16.59.37 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi yag terjadi memiliki kekuatan M 3,6. Episenter terletak pada koordinat 7,01 LS dan 111,28 BT atau tepatnya berlokasi di darat 14 kilometer barat daya Kota Blora pada kedalaman 8 kilometer,” ucapnya.

Dampak gempa bumi itu berupa guncangan dirasakan di Ngawen, Banjarejo, Kunduran, dan Japah dalam skala intensitas II-III MMI. Banyak warga merasakan guncangan gempa ini, bahkan beberapa diantaranya sempat berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Namun demikian, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan akibat gempabumi yang terjadi.

“Ditinjau dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa ini merupakan gempa dangkal akibat sesar lokal. Jika ditinjau lokasi episenternya, pusat gempa ini lokasinya berada di sebelah utara zona Sesar Kendeng. Namun demikian untuk memastikan sumber gempa pembangkit gempa ini perlu ada kajian lebih lanjut,” lanjut Daryono.

Menurutnya, gempa ini sangat menarik perhatian, karena selama ini wilayah Kabupaten Blora merupakan zona seismisitas rendah dan sangat jarang terjadi gempa. Gempa ini menjadi informasi penting yang menandai aktifnya zona tektonik di wilayah Blora.

Hingga saat ini, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat Blora dan sekitarnya diimbau agar tetap tenang. (res-infoblora)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar